Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Dalam komunikasi itu, Prabowo meminta penyelesaian dengan cara-cara yang baik bagi kedua negara. "Jadi, klaim China ini tidak elok bagi hubungan diplomasi kita. Nah, itu yang disampaikan Pak Prabowo dan Pak Prabowo menyayangkan ya sebenarnya setelah kunjungan beliau ada peristiwa ini," kata Danhil.
Dalam aspek koordinasi internal, Prabowo juga telah berkoordinasi dengan TNI, Polri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Secara khusus, Prabowo berkomunikasi intens dengan KKP. Ia mendorong KKP membuka akses nelayan Indonesia untuk bisa melaut di Natuna.
Baca Juga: Kapal China masih berdatangan pasca-kunjungan Jokowi ke Natuna, ini komentar Istana
"Karena apa, karena aktivitas ekonomi yang tinggi di daerah itu akan membuat deklarasi bahwa secara de facto itu milik kita, hak berdaulat milik kita," tegas Dahnil.
Sekadar mengingatkan, sebelumnya sejumlah kapal ikan China memasuki Perairan Natuna, Kepulauan Riau. Kapal-kapal tersebut masuk ke perairan Indonesia pada 19 Desember 2019.
Pemerintah menyatakan, kapal-kapal China yang masuk Natuna telah melanggar ZEE Indonesia dan melakukan kegiatan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUUF). Selain itu, Coast Guard China juga melanggar kedaulatan di perairan Natuna.
Penulis: Achmad Nasrudin Yahya
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Penyebab Prabowo Berhati-hati untuk Urusan Klaim China di Natuna"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News