Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto diketahui makin mantap hendak membangun tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) yang bakal terbentang dari Banten hingga Gresik.
Dalam penjelasan Prabowo baru-baru ini, proyek tanggul laut itu diperkirakan akan membentang sepanjang 500 kilometer (Km) dan membutuhkan anggaran hingga US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.300 triliun.
Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menyebut rencana pembangunan tanggul laut raksasa itu butuh studi yang mendalam. Terlebih dalam empat aspek utama.
Pertama, pemerintah perlu melakukan kalkulasi mengenai dampak lingkungan dari pembangunan Giant Sea Wall di sepanjang pesisir utara Jawa. Kedua mengenai dampak fiskal dan ketiga mengenai dampak sosial yang ditumbulkan.
Baca Juga: Prabowo Sebut Giant Sea Wall Butuh US$ 80 Miliar, Ekonom: Jika Dipaksakan APBN Jebol
Terakhir, pemerintah perlu juga mengkaji biaya yang dibutuhkan dari proyek tersebut. Di mana, perlu dipastikan apakah memang tidak ada program lain yang lebih mendesak dan bermanfaat untuk dilakukan.
“Jika manfaat jauh lebih besar dari cost-nya, maka kita boleh go ahead dengan rencana tersebut. Tetapi jika sebaliknya, Pemerintah perlu secara rasional menunda,” tegasnya kepada KONTAN, Minggu (15/6).
Lebih lanjut, Wijayanto juga mewanti-wanti seharusnya pemerintah dapat lebih memprioritaskan program lain untuk menangani masalah penurunan muka tanah tersebut. Terlebih, tantangan ekonomi masih diperkirakan masih akan berlanjut pada waktu-waktu ke depan.
Wijayanto menyebut, pembangunan Giant Sea Wall tidak dapat mengandalkan suntikan dana dari investor. Akibatnya, bila tidak dikalkulasikan dengan baik dikhawatirkan bakal membawa dampak negatif bagi APBN.
Baca Juga: Prabowo Sebut Proyek Giant Sea Wall Butuh US$ 80 Miliar, Begini Respons Kadin
“Jika akhirnya diputuskan go ahead, kita perlu menyusun rencana implementasi dengan baik, kita harus belajar dari pengalaman IKN,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo menyebut bakal segera memulai pembangunan Giant Sea Wall. Pasalnya, proyek ini sudah dalam perencanaan Bappenas sejak tahun 1995.
Bahkan, Prabowo menyebut telah memerintahkan jajaran kabinetnya untuk segera melakukan studi banding. Dia juga sesumbar hendak membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara.
"Saya sudah perintahkan satu tim untuk roadshow keliling dan dalam waktu dekat saya akan bentuk badan otorita tanggul laut pantai utara (pantura) jawa," tegasnya.
Lebih lanjut, Prabowo juga memperkirakan berdasarkan kalkulasinya konstruksi GSW bakal memakan waktu 15 hingga 20 tahun lamanya.
Meski membutuhkan anggaran jumbo dan kurun waktu yang panjang, Prabowo tetap optimistis dapat segera memulai pembangunan proyek tersebut.
“Tidak ada masalah, ada pepatah kuno (mengatakan) perjalanan 1.000 kilometer di mulai oleh satu langkah, kita akan segera mulai itu,” tandasnya.
Baca Juga: Prabowo Sebut Proyek Giant Sea Wall Sepanjang Pantura Butuh Anggaran Rp 1.300 Triliun
Selanjutnya: Modernland Rilis Rumah Tipe Baru di Kota Modern Tangerang, Harga Mulai Rp 1,3 Miliar
Menarik Dibaca: iPhone 13 Pro Max Harga Juni 2025 Turun! Cek Fitur Lengkapnya & Kelebihannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News