kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

KKP Usulkan Tanggul Laut Raksasa Pakai Mangrove, Ini Alasannya!


Rabu, 07 Mei 2025 / 16:22 WIB
KKP Usulkan Tanggul Laut Raksasa Pakai Mangrove, Ini Alasannya!
ILUSTRASI. KKP tengah mengusulkan konsep tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang membentang di perairan Banten – Gresik untuk menggunakan mangrove.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah mengusulkan konsep tanggul laut raksasa (giant sea wall) yang membentang di perairan Banten – Gresik untuk menggunakan mangrove.

Direktur Perencanaan Ruang Perairan KKP, Abdi Tunggal Prianto menjelaskan bahwa koordinasi mengenai pembangunan Giant Sea Wall ini dilakukan lintas kementerian. Di mana, kata dia, KKP sendiri mengusulkan penggunaan bahan alami dalam pembangunan tanggul laut raksasa tersebut.

“Karena konsepnya masih dibahas kami akan memberikan semacam prioritas-prioritas untuk menggunakan metode-metode yang lebih natural, termasuk menggunakan mangrove,” ujarnya saat ditemui di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Rabu (7/5).

Baca Juga: Prabowo Ajak Puluhan Investor Jepang Ikut Bangun Tanggul Laut Raksasa

Abdi menjelaskan, pihaknya juga tengah mewanti-wanti agar pembangunan tanggul laut raksasa ini bisa menjaga ekosistem serta aksesibilitas nelayan dalam mencari ikan khususnya di wilayah Teluk Jakarta dan Pantura.

Direktur Perencanaan Ruang Perairan KKP, Abdi Tunggal Prianto (kanan).

“Sebenarnya sekarang ini prioritas masih di Teluk Jakarta, jadi disitu ada kawasan-kawasan mangrove yang harus dilindungi. Kemudian ada nelayan-nelayan yang harus diberikan akses dan sebagainya. Itu sementara menjadi prioritas kami dulu untuk dirancang,” jelasnya.

Lebih lanjut, Abdi menuturkan, pemerintah dalam hal ini Kementerian/Lembaga bakal merancang lebih lanjut terkait konsep giant sea wall ini, pasalnya ini bukan masalah pembangunan saja tetapi perlu dirancang pula terkait kondisi limbah dan sebagainya.

“Kita secara komprehensif menata DAS (Daerah Aliran Sungai) yang ada di atasnya, kondisi limbah, kemudian sumber daya air akan diatur lebih komprehensif sehingga nanti tidak ada lagi penurunan air tanah,” tuturnya.

Baca Juga: KKP Tetapkan Kuota Minimal untuk Ekspor Pasir Laut Hasil Sedimentasi

Selanjutnya: Dorong Hilirisasi Produk Kelautan, KKP Bakal Gandeng China dan Korea Selatan

Menarik Dibaca: Amankah Konsumsi Kopi Pahit untuk Asam Lambung?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×