Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri untuk membahas rencana membangun sekolah rakyat.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar mengatakan, rencana pembangunan sekolah rakyat akan dimulai pada tahun ajaran 2025-2026. Yakni sudah menerima siswa mulai SD, SMP, dan SMA dari sekolah rakyat.
"Anggaran tergantung perkembangan. Tergantung kebutuhan masing-masing lokasi. Rata-rata Rp 100 miliaran (untuk satu sekolah)," ujar Muhaimin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/3).
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti menambahkan, pihaknya mendukung terkait rekrutmen gurunya. Namun skema pengadaan guru ini masih dibicarakan lebih lanjut.
Adapun terkait kurikulum. Abdul Mu'ti menyebut ada 2 opsi. Yakni mengikuti sekolah unggul atau juga bisa mengikuti kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini.
"(Kebutuhan guru) sementara sekitar 60.000 guru ya. Kita nanti cari skemanya, apa nanti mendistribusikan guru yang sudah ada, atau rekrutmen baru, nanti masih proses yang panjang," ucap Abdul.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, ada sekitar 53 lokasi yang disiapkan untuk sekolah rakyat. Nantinya siswa yang bersekolah merupakan siswa yang termasuk desil 1 dan desil 2 tingkat kesejahteraannya.
Siswa tidak dikenakan biaya alias gratis mulai dari pakaian seragam hingga lainnya. Adapun proses persiapannya terus dimatangkan Kementerian Sosial bersama kementerian/lembaga terkait.
"Sekolah khusus (siswa) miskin dan miskin ekstrem. Diutamakan (siswanya dari) sekitar lokasi sekolah," terang Saifullah.
Selanjutnya: Penjualan Mobil Nasional Meningkat pada Februari 2025
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (11/3): Cerah hingga Hujan Berawan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News