kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.387.000   9.000   0,38%
  • USD/IDR 16.655   -35,00   -0,21%
  • IDX 8.546   -56,26   -0,65%
  • KOMPAS100 1.180   -13,23   -1,11%
  • LQ45 852   -12,74   -1,47%
  • ISSI 302   -1,64   -0,54%
  • IDX30 440   -5,94   -1,33%
  • IDXHIDIV20 508   -7,68   -1,49%
  • IDX80 133   -1,71   -1,28%
  • IDXV30 137   -0,85   -0,62%
  • IDXQ30 140   -2,66   -1,87%

Prabowo Beri Waktu Setahun Bea Cukai Berbenah, Jika Gagal 16.000 Pegawai Dirumahkan!


Jumat, 28 November 2025 / 04:05 WIB
Prabowo Beri Waktu Setahun Bea Cukai Berbenah, Jika Gagal 16.000 Pegawai Dirumahkan!
ILUSTRASI. Prabowo Beri Waktu Setahun Bea Cukai Berbenah, Jika Gagal 16.000 Pegawai Dirumahkan!


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Presiden Prabowo Subianto memberikan tenggat waktu satu tahun kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk melakukan reformasi total terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Jika tidak membuahkan hasil, Bea Cukai akan dibekukan. 16.000 pegawai Bea Cukai berpotensi dirumahkan.

Keputusan ini muncul setelah berbagai persoalan kepabeanan terus terjadi dan merusak citra DJBC, mulai dari praktik under-invoicing, dugaan masuknya barang ilegal, hingga lemahnya pengawasan di sejumlah pelabuhan dan bandara.

“Saya sudah minta waktu ke Presiden satu tahun untuk enggak diganggu dulu, beri waktu saya memperbaiki Bea Cukai. Karena ancamannya serius,” ujar Purbaya di Kompleks Parlemen, Kamis (27/11/2025).

Baca Juga: Jadwal Diskon Tarif Tol Libur Nataru 2025/2026, Tapi Tarif Tol Trans Sumatra Naik

Pemerintah menganggap reformasi DJBC sebagai agenda prioritas nasional. Setelah bertahun-tahun mendapat sorotan publik, DJBC harus membuktikan perubahan dalam:

- Transparansi pelayanan  
- Akurasi data kepabeanan  
- Integritas pegawai  
- Kualitas pengawasan impor dan ekspor  
- Efisiensi proses perizinan  

Jika perbaikan gagal total, pemerintah siap mengeksekusi opsi paling radikal: pembekuan lembaga dan pemberhentian 16.000 pegawai Bea Cukai.

Fungsi Kepabeanan bisa diserahkan ke SGS

Purbaya menegaskan bahwa langkah ekstrem yang mungkin diambil pemerintah bukan sebatas reformasi internal. Jika reformasi gagal menghasilkan kepuasan publik, DJBC bisa dibekukan dan diganti oleh lembaga swasta seperti SGS (Société Générale de Surveillance)—seperti yang pernah diberlakukan pada era Presiden Soeharto tahun 1985–1995.

“Kalau Bea Cukai enggak bisa memperbaiki kinerjanya dan masyarakat masih enggak puas, Bea Cukai bisa dibekukan dan diganti SGS seperti zaman dulu,” tegasnya.

Menurutnya, seluruh pegawai DJBC harus menyadari betapa serius ancaman tersebut. Pegawai Bea Cukai wajib menunjukkan komitmen perubahan.

Tonton: Perusahaan Penimbun Kripto Babak Belur Dihajar Penurunan Harga

Masalah Utama DJBC

Purbaya memaparkan bahwa persoalan mendasar di DJBC bukan sekadar isu teknis, melainkan masalah sistemik yang telah berlangsung lama.

1. Under-Invoicing Ekspor & Impor

Under-invoicing menjadi persoalan paling krusial karena menyebabkan nilai perdagangan tercatat lebih rendah dari seharusnya dan berpotensi menggerus penerimaan negara.

Pemerintah juga menindaklanjuti selisih data perdagangan Indonesia–China yang selama ini memicu kecurigaan publik. Namun, selisih tersebut sebagian dapat dijelaskan oleh:

- Perbedaan jalur perdagangan internasional  
- Barang yang transit di negara ketiga seperti Singapura  
- Perbedaan pencatatan metode CIF–FOB

“Kalau cuma lihat satu sumber seperti UN Comtrade itu enggak pas,” jelas Purbaya. Tetap saja, investigasi lanjutan diberlakukan untuk memastikan tidak ada celah penggelapan.

Baca Juga: Belanja Daerah Rendah, Menkeu Ungkap Alasan Pemda Mengendapkan Dana di Perbankan

2. Dugaan Masuknya Beras Ilegal di Pelabuhan Sabang

Isu masuknya beras ilegal juga menjadi perhatian serius. Pemerintah menyoroti kemungkinan lemahnya pengawasan di beberapa pelabuhan dan bandara.

“Kalau ilegal ketahuan, saya periksa anak buah saya. Siapa yang jaga, kenapa bisa lolos,” ujar Purbaya.

Ia menekankan bahwa pengawasan jalur perdagangan akan diperkuat di seluruh titik layanan DJBC.

Tonton: IHSG Tersungkur Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 27 November 2025

AI untuk Deteksi Kecurangan

Sebagai bagian dari reformasi digital, Kementerian Keuangan dan DJBC mulai mengimplementasikan kecerdasan buatan (AI) di berbagai stasiun Bea Cukai.

Teknologi ini diprioritaskan untuk mempercepat deteksi:

- Under-invoicing  
- Pola penyelundupan  
- Anomali nilai transaksi  
- Risiko kepabeanan lainnya  

“AI sudah kita terapkan di stasiun-stasiun Bea Cukai. Under-invoicing akan cepat terdeteksi sambil kita perbaiki aspek lainnya,” kata Purbaya.

Ia memperkirakan bahwa pada tahun depan, DJBC akan bekerja lebih profesional dengan dukungan teknologi dan tata kelola baru.

Dalam rapat sebelumnya, DPR menyoroti potensi praktik ilegal di Pelabuhan Batam dan Sabang. Purbaya menegaskan bahwa investigasi menyeluruh sedang berlangsung termasuk pemeriksaan personel di lapangan.

Bahkan masalah ketiadaan petugas Bea Cukai di salah satu bandara turut menjadi perhatian. “Setahu saya anak buah saya nggak ada di sana, tapi akan saya cek,” ujarnya.

Bandara IMIP di Morowali Disorot, Menhan: Negara Harus Hadir!

Selanjutnya: Update Cuaca Jatim: Prediksi BMKG untuk Liburan Akhir Pekan 2025

Menarik Dibaca: Promo JSM Hypermart 28 November-1 Desember 2025, Beli 1 Gratis 1 Daging Slice

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×