Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Bea Cukai) Kementerian Keuangan menghadiri BRICS Customs Experts Meeting dan BRICS Head of Customs Meeting yang diselenggarakan di Manaus, Brasil, pada 17–19 September 2025.
Kehadiran Indonesia dalam forum tersebut menjadi wujud komitmen aktif pemerintah dalam memperkuat posisi Indonesia di forum multilateral, khususnya kerja sama antarnegara Selatan (Global South).
Baca Juga: Purbaya Ungkap 15.000 Aduan Masyarakat, Ada Pejabat Bea Cukai Nongkrong di Starbucks
Direktur Kerja Sama Internasional Kepabeanan dan Cukai Anita Iskandar menjelaskan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari rangkaian BRICS Virtual Working Group on Customs yang telah berlangsung pada Maret dan Juli 2025.
“Agenda utama mencakup penguatan kemitraan dan kerja sama kepabeanan dengan fokus pada isu strategis seperti penegakan hukum, green customs, Mutual Recognition Arrangements on Authorized Economic Operator (MRA AEO), digitalisasi, dan pengembangan kapasitas,” ujar Anita dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).
Dalam forum tersebut, Bea Cukai turut memaparkan berbagai kebijakan strategis, termasuk pengelolaan sumber daya manusia dan strategi menghadapi pertumbuhan pesat sektor e-commerce.
Salah satu contoh konkret keberhasilan Bea Cukai adalah pengungkapan 2.000 kilogram sabu di Batam pada 2025, yang merupakan hasil pelatihan berkelanjutan serta kolaborasi internasional dengan mitra seperti World Customs Organization (WCO) dan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).
Selain itu, Bea Cukai menyoroti pentingnya mitigasi risiko hilangnya penerimaan negara akibat praktik penyelundupan melalui kiriman bernilai rendah.
Baca Juga: Bea Cukai Teken Kesepakatan dengan Jepang, Biaya Logistik Bisa Turun
Anita menjelaskan, strategi yang ditempuh mencakup penyederhanaan prosedur, pengaturan batas de minimis, pemanfaatan sistem elektronik, penguatan manajemen risiko, serta pembangunan kemitraan dengan pelaku e-commerce.
“Ke depan, kami berfokus memperkuat kemitraan lintas sektor sekaligus meningkatkan kapasitas petugas di lapangan,” katanya.
Partisipasi Bea Cukai di forum BRICS juga diperkuat oleh capaian kinerja positif hingga September 2025.
Realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai tercatat mencapai Rp221,3 triliun, tumbuh 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Melalui forum BRICS, Bea Cukai menegaskan komitmennya untuk berkontribusi dalam mewujudkan tata kelola perdagangan internasional yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.
“Sinergi antara diplomasi ekonomi, reformasi kelembagaan, dan kolaborasi internasional diharapkan mampu menghadirkan layanan kepabeanan dan cukai Indonesia yang modern, transparan, berintegritas, dan berdaya saing global,” tutup Anita.
Baca Juga: Purbaya Luncurkan Layanan Aduan Pajak dan Bea Cukai via WhatsApp
Sebagai informasi, BRICS kini beranggotakan 11 negara, yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, Afrika Selatan, Mesir, Etiopia, Indonesia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.
Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS sejak 1 Januari 2025, sejalan dengan arahan Presiden RI untuk memperkuat peran Indonesia di kancah global dan memanfaatkan kerja sama konkret BRICS bagi pembangunan nasional.
Tahun ini, BRICS berada di bawah keketuaan Brasil dengan tema “Strengthening Global South Cooperation for More Inclusive and Sustainable Governance.”
Selanjutnya: Promo Pizza Hut Setiap Senin-Kamis, Dapatkan 2 Large Pizza Diskon 30%
Menarik Dibaca: Pasar Aset Kripto Rontok, Koin FLOKI Mendaki ke Puncak Top Gainers
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News