Reporter: Irma Yani | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sebanyak 79 proyek infrastruktur berskema public private partnership (PPP) senilai US$53,4 miliar, resmi ditawarkan. Pemasaran proyek-proyek berskema infrastruktur tersebut merupakan lanjutan dari pelaksanaan Infrastructure Summit, yang berlangsung beberapa waktu lalu.
"Infrastruktur yang ditawarkan melalui pola PPP ini sudah matang persiapannya. Ini berbeda dengan yang ditawarkan sebelumnya, yang
minim persiapan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana, usai acara Peluncuran PPP Book 2011, Kamis (9/6).
Menurut Armida, infrastruktur yang ditawarkan tersebut diproyeksikan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, infrastruktur yang dibangun akan disinergikan dengan kebijakan-kebijakan nasional lainnya. Sementara itu, proyek-proyek yang ditawarkan ini telah dikaji sehingga potensi keekonomiannya jelas.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN Dedy S. Priatna mengatakan, untuk menarik minat para investor masuk ke sektor infrastruktur, pemerintah akan memberikan insentif fiskal berupa tax holiday. Sayang, Dia tak memaparkan lebih rinci terkait pemberian tax holiday tersebut.
Namun, untuk mendukung program tersebut, Dedy mengatakan, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) siap menjamin proyek-proyek yang ditawarkan. Saat ini, PII telah menyatakan kesiapannya menjamin salah satu proyek PPP, yaitu proyek pembangkit listrik di Jawa Tengah berkapasitas 2 x 1.000 Mega Watt (MW).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PII Sinthya Roesly mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan proses penjaminan terhadap infrastruktur yang ditawarkan. Namun, katanya, proses penjaminan masih menunggu permintaan dari agency proyek. "Modal kami tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun, dan tahun depan kami akan mengajukan tambahan modal ke pemerintah supaya bisa menjamin lebih banyak lagi proyek," paparnya.
Selain itu, dia mengatakan, dalam waktu dekat, PII juga bakal memberi penjaminan untuk proyek air bersih di Lampung. Sedangkan proyek lainnya masih dalam pipe line.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News