Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
"Idealnya, program makan siang gratis harus memberikan manfaat lebih besar daripada program yang akan direlokasi," pungkas dia.
Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan seluruh asta cita yang dibawa oleh Prabowo-Gibran dibahas dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, termasuk program populis makan siang gratis.
Khusus untuk program makan siang, Bappenas telah melakukan beberapa kajian termasuk memperhitungkan kemampuan anggaran pemerintah merealisasikan program ini.
Baca Juga: Butuh 6,7 Juta Ton Beras Per Tahun untuk Program Makan Siang Gratis, Pasokan Aman?
Pertama, terkait target penerima program makan siang ini untuk memastikan bahwa program ini bisa berdampak dan tetap tepat sasaran. Kedua, frekuensi pelaksanaanya itu sendiri.
Ketiga, Bappenas juga mempertimbangkan standar gizi pelaksanaan program. Misalnya berapa banyak kalori yang harus tersedia dalam makan gratis yang akan dibagikan.
Keempat, kepastian ketersediaan pangannya dengan daerah itu sendiri. Sehingga, pemerintah berharap, selain ada perbaikan gizi, program ini juga berdampak pada perekonomian wilayah setempat.
Baca Juga: Prabowo: PKB Ingin Terus Bekerja Sama dengan Gerindra
Terakhir, terkait pengorganisasian pelaksanaan program itu sendiri. Suharso mengatakan pertimbangan ini dilakukan untuk melihat sampai mana kemampuan fiskal negara mendanai program itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News