kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Potensi Defisit Anggaran Karena Program Makan Siang Kian Lebar Tahun Depan


Senin, 06 Mei 2024 / 19:19 WIB
Potensi Defisit Anggaran Karena Program Makan Siang Kian Lebar Tahun Depan
ILUSTRASI. Presiden terpilih Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka (kanan) menyampaikan keterangan pers usai mengikuti rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (24/4/2024). Potensi Defisit Anggaran Karena Program Makan Siang Kian Lebar Tahun Depan.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

"Idealnya, program makan siang gratis harus memberikan manfaat lebih besar daripada program yang akan direlokasi," pungkas dia. 

Sebelumnya, Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengatakan seluruh asta cita yang dibawa oleh Prabowo-Gibran dibahas dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025, termasuk program populis makan siang gratis. 

Khusus untuk program makan siang, Bappenas telah melakukan beberapa kajian termasuk memperhitungkan kemampuan anggaran pemerintah merealisasikan program ini. 

Baca Juga: Butuh 6,7 Juta Ton Beras Per Tahun untuk Program Makan Siang Gratis, Pasokan Aman?

Pertama, terkait target penerima program makan siang ini untuk memastikan bahwa program ini bisa berdampak dan tetap tepat sasaran. Kedua, frekuensi pelaksanaanya itu sendiri.  

Ketiga, Bappenas juga mempertimbangkan standar gizi pelaksanaan program. Misalnya berapa banyak kalori yang harus tersedia dalam makan gratis yang akan dibagikan. 

Keempat, kepastian ketersediaan pangannya dengan daerah itu sendiri. Sehingga, pemerintah berharap, selain ada perbaikan gizi, program ini juga berdampak pada perekonomian wilayah setempat. 

Baca Juga: Prabowo: PKB Ingin Terus Bekerja Sama dengan Gerindra

Terakhir, terkait pengorganisasian pelaksanaan program itu sendiri. Suharso mengatakan pertimbangan ini dilakukan untuk melihat sampai mana kemampuan fiskal negara mendanai program itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×