Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pihak kepolisian mengaku terpaksa menewaskan beberapa orang dalam penggerekan di kawasan Pamulang dikarenakan lokasinya persis di tengah-tengah pemukiman penduduk. Pihak kepolisian beralasan penembakan yang akhirnya menewaskan para pelaku teror agar tidak terjadi korban secara langsung di pihak penduduk.
"Itu, kan di pemukiman penduduk. Pelaku ditenggarai akan nekat. Kita khawatir masyarakat yang tidak tahu apa-apa akan tewas," ujar Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Ito Sumardi, Rabu (10/3).
Dalam penggerebekan kemarin, tiga orang dipastikan tewas. Mereka yang yang tewas: Yahya Ibrahim alias Mansyur alias Fahri Ardiansyah. Orang yang memiliki persenjataan dan mendanai kegiatan. Ia diketahui baru mendapat Rp 500 juta aliran dana untuk kegiatan teror tersebut.Yahya juga memiliki kemampuan merakit bom di atas Dr Azhari. "Ditembak mati lengkap dengan senjata api di dalamnya," tegasnya.
Kemudian Ridwan dan Azam juga tertembak mati. Adapun yang masih hidup adalah pengawal Yahya, yakni Bakti alias Abu Haikal dan Syaiful alias Imam asal Medan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News