Reporter: Epung Saepudin | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Kepala Detasemen Khusus (Kadensus 88) Mabes Polri Brigjen Pol Tito Karnavian menegaskan, penggerebekan yang dilakukan polisi memang terkait tindak terorisme yang kini tengah terjadi di daerah Aceh. Ia membenarkan bahwa para pelaku yang tewas merupakan segelintir otak dari terjadinya aksi terorisme di Aceh. Dulmatin diduga menjadi otak aksi teror di Aceh.”Dia biang keroknya yang kirim orang ke Aceh. Itu nama besar,” tandasnya kala dihubungi wartawan, hari ini.
Sementara itu, Kepala Humas Mabes Polri Ijen Pol Edward Aritonang menambahkan, baku tembak dengan teroris di Pamulang terjadi di dua lokasi berbeda. Pertama, saat penyergapan sarang terorisme di Jalan Beringin dekat Multi Plus Puri Pamulang, Pamulang Square, Kelurahan Benda, Pamulang Barat, Tangerang Selatan. Detasemen Khusus 88 juga menangkap dua pelaku di Jalan Setiabudi nomor 15 Pamulang Barat. "Ditangkap dua tersangka mereka melakukan perlawanan menembak petugas dan mengendarai sepeda motor," ujarnya.
Adapun dua pelaku yang dilumpuhkan berinisial R dan H. Dua pelaku yang ditangkap berinisial BR alias AH dan ST alias I. Para pelaku di dua tempat ini diduga kuat merupakan jaringan Aceh. Edward belum dapat memastikan kondisi dua pelaku yang ditembak di Pamulang Barat. "Kita masih menungggu kabar dari rumah sakit dan hasil identifikasi apakah mereka tewas," ujarnya. Ia bilang, Mabes Polri sendiri hingga kini sudah menahan sebanyak 22 orang anggota jaringan teroris Aceh.
"Di Aceh 17, di Jakarta dan Jawa Barat 4. Hari ini 1 orang," ujarnya. Ia bilang, 5 orang ditangkap di Jawa Barat dan Jakarta diidentifikasi terkait dengan kelompok teror aceh, mereka adalah pemasok dan dana ke Aceh. "ST dengan 3 orang teman yang suplai senjata ke Aceh," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
