Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Pemerintah daerah (Pemda) Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) khawatir jaringan terorisme di wilayah itu bisa menghambat laju pertumbuhan ekonomi. Sebab, investor tentu enggan membidik Aceh sebagai daerah tujuan investasi.
Gubernur NAD, Irwandi Yusuf menilai upaya Pemda mendongkrak investasi sudah pasti terganggu. “Investor akan khawatir, ngapain bawa modal, bawa uang ke Aceh dan bawa nyawa sekalian,” katanya dalam konferensi pers di sebuah hotel di kawasan Lapangan Banteng, Selasa (9/3).
Irwandi menjelaskan kondisi tersebut sangat berbahaya bagi Aceh apabila aparat keamanan tidak bisa menumpas gerakan teroris itu. “Makanya baik kepolisian dan para mantan GAM bekerjasama memberantas teroris itu,” ujarnya.
Meski demikian, menurut Irwandi, investor yang telah menanam modal memang belum ada yang angkat kaki dari Aceh. Sebab, katanya, para investor itu tahu gerakan itu bukan asli rakyat Aceh. Irwandi menambahkan, kunjungannya ke Jakarta untuk bertemu Kapolri Bambang Hendarso Danuri. “Saya mau meng-update saja kepada Kapolri perkembangan terakhir di Aceh,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News