kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Ekonom Soroti Pelemahan Daya Beli Masyarakat


Selasa, 05 November 2024 / 20:49 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Melambat, Ekonom Soroti Pelemahan Daya Beli Masyarakat
ILUSTRASI. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 mencapai 4,95%./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/06/08/2024.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 mencapai 4,95% year on year (YoY). Angka ini melambat jika dibandingkan dengan kuartal II-2024 yang sebesar 5,05% yoy.

Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang juga melambat ke level 4,91% yoy.

Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan bahwa potensi pelemahan daya beli masyarakat Indonesia memang sudah terlihat sejak Maret, seiring dengan penurunan signifikan dalam tingkat belanja selama Ramadan.

Baca Juga: Konsumsi Lesu, Menko Airlangga Optimistis Ekonomi Indonesia Bisa Sentuh 5% di 2024

Menurutnya, tingkat konsumsi masyarakat yang semula tinggi dengan belanja yang 2,5 hingga 3 kali lipat selama Ramadan, kini mengalami penurunan yang drastis.

Menurutnya, masyarakat kini terpaksa mengandalkan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan, dengan penurunan konsumsi tidak hanya terjadi pada barang-barang konsumsi non-prioritas, namun juga pada kebutuhan dasar.

"Memang secara proporsi meningkat, tetapi ada indikasi baik nilai maupun nominal tertahan," ujar Banjaran kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11).

Banjaran menambahkan, meski terjadi penurunan konsumsi secara umum, namun ada sektor yang tetap menunjukkan angka positif. Salah satunya adalah belanja untuk sektor pendidikan yang tetap menunjukkan tren kenaikan.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat pada Kuartal III-2024, Ini Penyebabnya

Di sisi lain, belanja untuk kegiatan sosial atau pemberian kepada orang lain (spending on giving others) tercatat stagnan, yang menandakan bahwa masyarakat lebih selektif dalam pengeluaran mereka, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi.

"Hanya spending di sektor pendidikan yang konsisten naik. Di sisi lain spending on giving others stagnan di tengah yang lainnya turun," katanya. 

Selanjutnya: Cek Rekomendasi Saham Bumi Resources (BRMS) yang Harganya Terus Meroket

Menarik Dibaca: Ristra Clinic Rayakan Kecantikan untuk Semua dengan Kampanye Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×