Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mempercepat penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) Sejahtera senilai Rp 31,5 triliun bagi 35,05 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Seluruh penyaluran ditargetkan tuntas pada November ini, dengan setiap penerima mendapatkan uang tunai Rp 900.000 untuk periode tiga bulan.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai penyaluran BLTS Sejahtera akan memberikan dampak positif terhadap konsumsi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi pada akhir tahun.
“Pemberian unconditional transfer payments seperti BLTS akan memberikan daya ungkit yang lebih besar terhadap konsumsi rumah tangga dibandingkan bansos secara in-kind, karena rumah tangga dapat memanfaatkan aliran dana tersebut sesuai kebutuhan,” ujar David kepada Kontan, Selasa (4/11).
Baca Juga: MK Batalkan Iuran Tapera, Pemerintah Racik Skema Penggantinya
Menurutnya, program BLTS berpotensi menambah pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) riil sebesar 0,10%–0,15% pada Kuartal IV-2025, seiring meningkatnya konsumsi masyarakat akibat tambahan bantuan tunai tersebut.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa hingga saat ini pemerintah telah mencairkan Rp 18 triliun dari total anggaran BLTS. Ia menargetkan sisa penyaluran rampung pada minggu pertama November 2025.
“Sekarang sudah Rp 18 triliun cair, sisanya akan dipercepat,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Senin (3/11/2025).
Purbaya menjelaskan, penyaluran masih terkendala pada kelompok desil 3 dan 4, yang harus memperbaiki prosedur pencairan melalui PT Pos.
“Karena sebagian yang (desil) 3 dan 4 harus lewat PT Pos, jadi mereka harus perbaiki lagi prosedurnya. Jadi seharusnya minggu ini bisa cair semua,” katanya.
Ia menegaskan, seluruh dana BLT Sejahtera ditargetkan tersalurkan sepenuhnya pada November 2025. Purbaya optimistis program ini akan mendorong daya beli masyarakat sekaligus memperkuat pemulihan ekonomi nasional di penghujung tahun.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Siapkan Cukai Khusus Untuk Rokok Ilegal, Ini Saran Ekonom
Selanjutnya: MK Batalkan Iuran Tapera, Pemerintah Racik Skema Penggantinya
Menarik Dibaca: Pasar Aset Kripto Makin Keok, Masih Tepat Beli Bitcoin?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













