kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Dongkrak Daya Beli Masyarakat, Ini Strategi Kebijakan Bank Indonesia


Rabu, 30 Juli 2025 / 05:00 WIB
Dongkrak Daya Beli Masyarakat, Ini Strategi Kebijakan Bank Indonesia
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) menjalankan empat strategi kebijakan agar daya beli masyarakat bisa terdongkrak. ANTARA FOTO/Fauzan/nz


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bank Indonesia (BI) turut berkontribusi menjalankan kebijakannya agar daya beli masyarakat bisa terungkit pada tahun ini.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan, terdapat empat instrumen moneter yang dikeluarkan BI untuk mendorong daya beli masyarakat.

“Jadi ada empat (jurus) bagaimana kebijakan moneter menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Perry dalam konferensi pers, Senin (28/7).

Kebijakan moneter tersebut di antaranya, pertama melakukan pemangkasan suku bunga acuan atau BI-Rate.

Baca Juga: Outstanding SRBI Terus Menyusut, Sisa Rp 770 Triliun per Juni 2025

Sebagaimana diketahui, BI sudah memangkas BI-Rate sebanyak tiga kali tahun ini, yakni pada Januari, Mei, dan Juli 2025, masing-masing sebesar 25 basis poin, menjadi level 5,25%.

Tak hanya suku bunga acuan yang turun, Perry juga menyebut suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) juga ikut turun. Untuk tenor 12 bulan dari sebesar 6,74% pada Januari 2025, saat ini menjadi 5,57%.

“Jadi sudah turun 117 bps. Ini juga menurunkan suku bunga SBN, yield SBN dan kemudian bisa mendorong daya beli dan pertumbuhan,” ungkapnya.

Kedua,  BI juga menurunkan volume SRBI untuk menambah likuiditas. Ia menyebut pada awal Januari 2025 SRBI Rp 923,5 triliun kini turun menjadi Rp 754,1 triliun. Artinya likuiditas bank di Indonesia semakin bertambah.

Baca Juga: BI Akan Luncurkan Payment ID pada Agustus 2025 untuk Awasi Transaksi Keuangan Digital

Ketiga, kebijakan moneter dilakukan untuk mendorong daya beli dan pertumbuhan ekonomi, yang dilakukan dengan koordinasi bersama Kementerian Keuangan. Seperti memborong surat berharga negara (SBN), saat ini nilainya sudah Rp 147,6 triliun.

“Dengan pembelian ini bagaimana fiskal mendorong sektor riil dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.

Keempat, mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah. Perry membeberkan, apabila nilai tukar rupiah stabil, maka harga-harga di pasaran juga ikut stabil, sehingga daya beli masyarakat bisa terdorong.

Selanjutnya: Bakal Dibangun di Indonesia, 17 Kilang Minyak Disiapkan untuk Tampung Impor Minyak AS

Menarik Dibaca: 30 Ucapan Selamat Hari Ikrar Gerakan Pramuka 2025 Meriah dan Penuh Semangat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×