Reporter: Hans Henricus | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Hingga kini, pemerintah tidak bisa memastikan kapan kebijakan membatasi bahan bakar minyak bersubsidi (BBM bersubsidi) bakal dilaksanakan. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa memastikan, pemerintah sudah menunda kebijakan itu.
Cuma, Hatta enggan memastikan sampai kapan penundaan itu akan berlangsung. Padahal, pemerintah harus menjaga konsumsi BBM bersubsidi tidak melebihi kuota 38,6 juta kiloliter tahun ini. "Pokoknya kita tunda, titik," ujar Hatta usai sidang kabinet paripurna di kantor Presiden.
Menurutnya ada empat alasan yang mendasari penundaan itu. Pertama, fluktuasi harga energi maupun pangan. Kedua, kesiapan masyarakat menghadapi pembatasan BBM bersubsidi.
Ketiga, menjaga laju inflasi dan daya beli masyarakat. Keempat, kesiapan infrastruktur dan beban terhadap transportasi dan kelancaran arus barang.
Hatta menambahkan, Alokasi anggaran untuk membiayai BBM bersubsidi mencapi Rp 92,8 triliun. Pemerintah, kata dia, harus disiplin anggaran dan volume agar alokasi anggaran subsidi itu tidak membengkak.
Selain itu, pemerintah tidak akan menaikan harga BBM bersubsidi. Sebab, kata Hatta, salah satu penopangnya adalah penguatan rupiah telah menolong anggaran pemerintah. "Sehingga pikiran-pikiran untuk menaikan bbm atau pembatasan masih bisa kita tunda karena ingin menjaga momentum pertumbuhan," kata politisi Partai Amanat Nasional itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News