kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.487   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.802   102,90   1,34%
  • KOMPAS100 1.094   17,54   1,63%
  • LQ45 797   15,21   1,94%
  • ISSI 266   1,93   0,73%
  • IDX30 414   7,94   1,96%
  • IDXHIDIV20 481   9,11   1,93%
  • IDX80 121   2,07   1,74%
  • IDXV30 132   2,52   1,95%
  • IDXQ30 134   2,19   1,66%

Pengamat nilai kasus Ahok terlalu cepat


Senin, 05 Desember 2016 / 12:11 WIB
Pengamat nilai kasus Ahok terlalu cepat


Sumber: TribunNews.com | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Ketua SETARA Institute, Hendardi menganggap proses hukum kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Kejaksaan Agung terlalu cepat.

Setidaknya, hanya dalam tiga hari, Kejaksaan Agung menyatakan hasil penyidikan Polri telah lengkap atau P21. Kemudian dalam hitungan jam berkasnya sudah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara

"Kecepatan proses hukum atas Basuki Tjahaya Purnama di tingkat Kejaksaan menunjukkan adanya proses hukum yang tidak fair (unfair trial)," jelasnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/12/2016).

Padahal, kata dia, biasanya Jaksa membutuhkan waktu setidaknya 14 hari untuk menyatakan P21 atas sebuah kasus. Hendardi menjelaskan kecepatan waktu itu menunjukkan bahwa Kejaksaan Agung tidak mengkaji secara cermat konstruksi peristiwa yang menimpa Ahok.

Serta cenderung melempar bola panas itu secara cepat ke pengadilan. Sikap Kejaksaan juga dinilai bertolak belakang dengan respons atas hasil penyelidikan Komnas HAM dalam beberapa kasus pelanggaran HAM berat yang membutuhkan waktu bertahun-tahun.

"Kinerja semacam ini bukan hanya menunjukkan tidak profesionalnya jaksa, tetapi membahayakan due process of law dan preseden buruk penegakan hukum untuk kasus-kasus yang berdimensi politik di masa yang akan datang," kata dia.

(Amriyono Prakoso)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×