Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Khudori merespon rencana pemerintah untuk menghapus pemberlakuan kuota impor.
Khudori menekankan penghapusan kuota impor ini harus tetap bisa melindungi produsen tanah air dalam hal ini petani dan peternak. Untuk itu, pihaknya menyarankan agar pemerintah dapat menggantinya dengan skema tarif impor.
Khudori menilai dengan penetapan tarif impor pemerintah tetap bisa melindungi produsen dari serbuan impor yang distortif. Hanya saja, pemerintah perlu memperhitungkan berapa beban tingkat tarif yang akan ditetapkan kepada pelaku usaha.
"Tingkat tarif ini perlu dibuat fleksibel, mengikuti pergerakan harga komoditas pagan di pasar dunia dan nilai tukar rupiah," kata Khudori pada Kontan.co.id, Selasa (10/4).
Baca Juga: Asosiasi Logistik Respons Rencana Penghapusan Kuota Impor dan Pelonggaran TKDN
Khudori menilai dengan skema tarif ini semua pelaku usaha punya kesempatan yang sama untuk melakukan pengadaan luar negeri. Sehingga prinsip keadilan dapat ditegakkan.
Lebih dari itu, skema ini juga lebih transparan jika dibandingkan dengan skema kuota impor komoditas yang selama ini berjalan.
"Pengenaan tarif juga memungkinkan negara mendapatkan pemasukan baru, bukan mengalir ke para pencoleng seperti dalam rezim kuota," ujarnya.
Lebih dari itu, Khudori menilai, tarif ini juga bisa dimanfaatkan untuk beberapa hal termasuk pemberian insentif kepada produsen pangan domestik yang produk impornya dikenai tarif.
"Yang tidak kalah penting tarif ini tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip perdagangan yang diatur oleh WTO," ujarnya.
Sebelum itu, Khudori mengkritik kebijakan kuota yang justru melanggengkan beberapa praktik kurang sehat dalam pelakansaan importasi.
Bahkan sering kali praktik kuota hanya dapat dilakukan oleh pihak tertentu karena kurangnya transparansi.
Salah satu yang Khudori soroti adalah pelaksanaan impor bawang putih. Pasalnya, perusahaan yang kurang pengalaman yang mendapatkan kuota impor sementara pelaku usaha dengan bisnis puluhan tahun justru tidak diperkenankan.
Selain itu, Khudori juga menilai praktik kuota selama ini juga telah terbukti menyuburkan praktik korupsi berulang di sektor pangan.
Baca Juga: Kemendag Buka Suara Terkait Instruksi Prabowo Minta Kebijakan Kuota Impor Dihapus
Dia moncontohkan Nyoman Dhamantra, eks anggota DPR dari PDIP, dalam laku lancung pengurusan kuota impor bawang putih pada 2019. Lalu, Ketua DPD Irman Gusman yang tertangkap tangan menerima suap Rp100 juta dalam penentuan kuota impor gula. Juga penangkapan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam suap impor daging sapi pada 2013. Termasuk sidang eks Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong juga terkait kuota impor gula.
"Jadi, sebenarnya kasus korupsi dalam impor pangan salah satunya berurat akar dari kebijakan pengendalian impor berbasis rezim kuota," tambahnya.
Sebelumnya, pernyataan niat penghapusan kuota impor disampaikan langsung Oleh Kepala Negara pada sesi dialog pada acara Sarasehan Ekonomi yang digelar di Menara Mandiri, Jakarta, pada Selasa, 8 April 2025.
Prabowo secara tegas juga memberikan instruksi kepada jajaran terkait untuk menghilangkan mekanisme kuota yang dapat menghambat kelancaran perdagangan.
"Saya sudah kasih perintah untuk hilangkan kuota-kuota impor. Terutama untuk barang-barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Siapa yang mampu, siapa yang mau impor, silakan, bebas. Tidak lagi kita tunjuk-tunjuk hanya ini yang boleh, itu tidak boleh,” kata Presiden.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah untuk merampingkan birokrasi serta memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya menciptakan ekosistem yang mendukung penciptaan lapangan kerja, serta mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Para pengusaha itu menciptakan lapangan kerja. Pengusaha itu adalah pelaku yang di depan. Oke, dia boleh cari untung, enggak ada masalah. Tapi kita juga minta para pengusaha bayar pajak yang benar,” ucapnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Bapanas Beri Penjelasan
Selanjutnya: Kabar Duka, Penyanyi Senior Titiek Puspa Meninggal Dunia
Menarik Dibaca: 10 Sayuran yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Diabetes secara Berlebihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News