kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Presiden Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Bapanas Beri Penjelasan


Kamis, 10 April 2025 / 15:51 WIB
Presiden Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Bapanas Beri Penjelasan
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi saat meninjau Operasi Pasar di Kantor Pos Indonesia Bogor dan Cibinong, Jawa Barat. Bapanas menjelaskan maksudnya Presiden Prabowo Subianto yang meminta penghapusan kuota impor hanya untuk yang menyangkut hajat hidup masyarakat.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan maksudnya pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta penghapusan kuota impor terhadap berbagai komoditas yang menyangkut hajat hidup masyarakat. 

Arief menegaskan maksud penghapusan kuota itu bukan untuk melanggengkan kegiatan importasi secara tidak terukur. Menurutnya, Presiden hanya ingin kegiatan impor dipermudah namun tetap memperhatikan neraca komoditas yang sudah ditetapkan. 

"Jadi maksudnya dipermudah, jadi kalau memang sudah angkanya yang tentu berdasarkan neracanya untuk melindungi para petani dan peternakan," kata Arief dijumpai di Kantor Kemenko Pangan, Selasa (10/3). 

Baca Juga: Prabowo Minta Kuota Impor Dihapus, Kementan Buka Suara

Menurutnya pernyataan Kepala Negara terkait penghapusan kuota impor agar kegiatan ini dilakukan tidak hanya oleh segelintir kelompok saja, namun terbuka secara umum. 

Namun terkait jumlahnya tetap perlu diperhitungkan sesuai dengan ketetapan neraca komoditas yang telah di tetapkan dalam rapat koordinator Kementerian Ekonomi. 

"Pokok intinya jangan dipersulitlah, orang sudah ada angkanya berapa itu dibuka. Kan itu hanya kombinasi antara BUMN dan private sectore untuk membantu pengadaan luar negeri," pungkasnya. 

Meski begitu, Arief menegaskan importasi dilakukan jika kebutuhan komoditas dalam negeri belum terpenuhi. Pasalnya, pemerintah akan tetap mengutamakan pengadaan dari dalam negeri. 

Baca Juga: Presiden Prabowo Berencana Hapus Kuota Impor, Ketua Banggar Buka Suara

Hal lain, keputusan importasi juga akan mempertimbangkan keseimbangan neraca perdagangan tanah air.  "Jadi, pengadaan dari luar negeri itu adalah alternatif terakhir. Tentunya Pak Presiden kan juga mempertimbangkan ada trade balance," pungkasnya. 



TERBARU

[X]
×