kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.491.000   8.000   0,32%
  • USD/IDR 16.757   21,00   0,13%
  • IDX 8.610   -8,64   -0,10%
  • KOMPAS100 1.188   4,72   0,40%
  • LQ45 854   1,82   0,21%
  • ISSI 307   0,26   0,08%
  • IDX30 439   -0,89   -0,20%
  • IDXHIDIV20 511   -0,15   -0,03%
  • IDX80 133   0,33   0,25%
  • IDXV30 138   0,47   0,34%
  • IDXQ30 140   -0,47   -0,33%

Peneliti IPI: Hati-hati jika menyerang Jokowi


Rabu, 23 Oktober 2013 / 22:14 WIB
Peneliti IPI: Hati-hati jika menyerang Jokowi
ILUSTRASI. Petugas membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/1/2022). Menanti Arah Kebijakan BI, Simak Proyeksi IHSG pada Pekan Depan.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Peneliti senior dari Indonesia Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menilai saat ini sosok Joko Widodo semakin dicintai oleh masyarakat. Hal itu tak terlepas dari kinerja dan terobosan yang dilakukan dalam membangun ibukota.

Bahkan menurutnya, jika ada seseorang yang ingin menyerang Jokowi harus berhati-hati. Karena, bukan Jokowi yang membalas, justru pendukung orang nomor satu di Jakarta itu yang akan membalas serangan tersebut.

"Hati-hati menyerang Jokowi hari ini," kata Karyono di Jakarta, Rabu (23/10/2013).

Karyono mencontohkan, saat Anggota DPRD mewacanakan untuk menggunakan hak interpelasi terhadap Jokowi. Publik bereaksi keras atas rencana tersebut. Padahal menurutnya, Jokowi tidak berkomentar sama sekali.

"Begitupun saat Amien Rais menyerang Jokowi, tanggapan negatif dari pendukung Jokowi banyak tertuju ke Amien Rais," ucapnya.

Karyono mengatakan, menyerang seseorang yang sedang digandrungi dengan komentar ataupun caranya, justru akan menjadi bumerang bagi si penyerangnya. "Karena publik akan cepat bereaksi ketika orang yang digandrungi diserang," katanya. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×