kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mungkinkah Jokowi-Ahok tinggalkan DKI Jakarta?


Rabu, 09 Oktober 2013 / 14:27 WIB
Mungkinkah Jokowi-Ahok tinggalkan DKI Jakarta?
ILUSTRASI. Souvenir tokens representing cryptocurrency Bitcoin plunge into water in this illustration taken May 17, 2022. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Selain nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang terus meroket menjadi calon Presiden, nama Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ternyata juga terus melesat sebagai calon Wakil Presiden, dalam sebuah survei.

Mengenai hal tersebut, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin menuturkan, setiap warga negara punya hak konstitusi untuk dicalonkan sebagai Cawapres, termasuk Basuki.

Namun, ia mempertanyakan kelanjutan program yang diusung Jokowi-Basuki untuk Jakarta, jika keduanya maju sebagai capres-cawapres.

"Tentu semua orang tak boleh dibatasi untuk capres dan cawapres. Tapi, jika ada program yang telah dirancang, artinya siap melaksanakan dan menjalankan program yang diusung," tutur Said, Rabu (9/10/2013).

Menurutnya, jika Basuki maju sebagai cawapres, maka semakin sulit melaksanakan program-program di Jakarta, termasuk mengatasi masalah macet, banjir, relokasi warga, penataan PKL, sampai normalisasi waduk.

"Mungkin saja keduanya (Jokowi-Basuki) maju capres dan cawapres. Tapi, apa keduanya tega meninggalkan warga Jakarta?" paparnya.

Basuki yang merupakan kader Partai Gerindra, jelas Said, juga menjadi ganjalan tersendiri jika akan maju cawapres 2014.

Sebab, Gerindra sudah mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres. Ia menilai, Basuki tak akan nekat maju sebagai cawapres untuk menyaingi Prabowo.

Sebelumnya, Cyrus Network melakukan survei nasional pencalonan presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2014. Hasilnya, Basuki Tjahaja Purnama punya peluang yang cukup besar sebagai wakil presiden.

Survei tersebut melibatkan 1.020 responden, dengan margin of error sekira 3,1 persen. Elektabilitas Basuki sebagai cawapres meningkat menjadi 21 persen, dari awal September yang hanya 16,3 persen, yang menjadikannya setara dengan Dahlan Iskan. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×