kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendaftaran mulai April, ini skema lengkap program Kartu Prakerja


Jumat, 20 Maret 2020 / 12:07 WIB
Pendaftaran mulai April, ini skema lengkap program Kartu Prakerja
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Grace Olivia | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Kartu Prakerja resmi meluncur Jumat (20/3) dan peserta yang berminat memanfaatkannya dapat mulai mendaftar pada awal April mendatang. 

Sebelum mendaftar, penting sekali untuk mengenal skema Kartu Prakerja ini secara memadai karena program ini hanya dapat diikuti satu kali seumur hidup oleh warga negara Indonesia (WNI). 

Landasan hukum program Kartu Prakerja tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2020. Program Kartu Prakerja, menurut Perpres tersebut, adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan/atau pekerja/ buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Tujuannya adalah mengembangkan kompetensi angkatan kerja dan meningkatkan produktivitas serta daya saing angkatan kerja. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga menyebutnya untuk mendapatkan keterampilan baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang telah ditekuni (upskilling), atau di bidang yang baru (reskilling).

Baca Juga: Airlangga Hartarto resmi luncurkan program kartu prakerja

Setiap WNI berusia di atas 18 tahun yang tidak sedang bersekolah atau kuliah bisa mendaftarkan diri secara online di situs Kartu Prakerja yaitu www.prakerja.go.id. Kartu Prakerja tidak hanya untuk mereka yang sedang mencari pekerjaan, namun juga buruh, karyawan dan pegawai yang sudah bekerja atau menjadi korban PHK. Akan tetapi, pemerintah akan memprioritaskan program ini untuk pengangguran muda. 

Setelah mendaftar dan terpilih, nantinya peserta bisa memilih berbagai jenis pelatihan melalui platform digital yang menjadi mitra resmi pemerintah. Delapan platform digital resmi tersebut adalah T okopedia, Mau Belajar Apa, Bukalapak, Ruangguru, Haruka EDU, Sekolah.mu, Sisnaker, dan Telkom Indonesia.  

Peserta Kartu Prakerja akan menerima bantuan biaya pelatihan dengan kisaran Rp 3 juta hingga Rp 7 juta per orang.  Pemerintah akan membayarkan biaya pelatihan itu langsung kepada lembaga pelatihan melalui platform digital.

Ingat, bantuan biaya ini hanya diberikan satu kali seumur hidup. Peserta yang sudah menerima manfaat tidak akan bisa lagi mendaftar untuk pelatihan dengan Kartu Prakerja. Meski hanya satu kali, tapi peserta bisa mengikuti berbagai jenis pelatihan yang tersedia sesuai pagu bantuan biaya yang ada. 

Selain bantuan biaya pelatihan, peserta juga akan menerima insentif dalam bentuk uang non-tunai sebesar Rp 500.000. Ini merupakan insentif untuk meringankan beban transportasi dan evaluasi program Kartu Prakerja setelah selesai mengikuti pelatihan sampai tuntas. Pemerintah menggandeng BNI, Link Aja, dan OVO sebagai platform pembayaran Kartu Prakerja. 

Terdapat dua jenis pelatihan yang akan diberikan, yaitu daring (online) maupun tatap muka (offline). Juga ada pilihan program pelatihan 3-in-1 (three in one) yaitu pelatihan, sertifikasi, dan penempatan yang tepat untuk pencari kerja. 

Untuk tahap awal, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pelatihan tatap muka baru akan berlaku di empat daerah yaitu Kepulauan Riau, Bali, Sulawesi Selatan, dan Surabaya. Sementara pelatihan online sudah bisa berlaku secara nasional. 

“Pelatihan secara offline ini juga masih kami batasi yaitu hanya 20 orang per kelasnya karena saat ini kami di tengah kondisi wabah Covid-19 sehingga dibatasi dulu,” tutur Airlangga, Jumat (20/3). 

Baca Juga: Kemenko Perekonomian gandeng 11 platform digital laksanakan Kartu Prakerja

Untuk setiap jenis program pelatihan, pemerintah bersama platform digital menyeleksi lembaga pelatihan yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja. Para penyedia pelatihan dalam program Kartu Prakerja termasuk lembaga pelatihan swasta, lembaga pelatihan pemerintah, training center industri, universitas dan institusi pendidikan vokasi.

Asal tahu saja, program Kartu Prakerja adalah salah satu janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kampanye periode keduanya dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. 

Saat ini terdapat sekitar 7 juta penduduk Indonesia yang menganggur, dengan sejumlah 3,7 juta yang berusia 18-24 tahun. Airlangga mengatakan, pengangguran muda ini sebanyak 64% tinggal di perkotaan dan sebanyak 78% berpendidikan SMA ke atas. 

"Masalah terbesar yakni sekitar 90% dari mereka tidak pernah mengikuti pelatihan bersertifikasi,” tandas Airlangga. 

Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk sekitar 2 (dua) juta penerima manfaat program Kartu Prakerja. Program ini diharapkan akan mendorong lembaga pelatihan dan dunia usaha untuk saling bekerja sama, sehingga lulusan lembaga pelatihan menjadi lebih mudah memperoleh pekerjaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×