kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.849   -284,00   -1,71%
  • IDX 6.008   -502,14   -7,71%
  • KOMPAS100 848   -81,62   -8,78%
  • LQ45 672   -62,52   -8,51%
  • ISSI 185   -16,31   -8,10%
  • IDX30 354   -32,37   -8,37%
  • IDXHIDIV20 430   -37,68   -8,05%
  • IDX80 96   -9,29   -8,81%
  • IDXV30 102   -8,93   -8,05%
  • IDXQ30 117   -10,10   -7,95%

Pemerintah yakin konsumsi tumbuh di akhir tahun


Kamis, 07 September 2017 / 17:45 WIB
Pemerintah yakin konsumsi tumbuh di akhir tahun


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan atawa APBN-P 2017 menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2%. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi sepanjang 2017 kemungkinan akan tumbuh 5,17%.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengatakan, pertumbuhan sebesar 5,17% ini bisa tercapai dengan dibangun oleh beberapa komponen. Dari sisi konsumsi rumah tangga, Suahasil optimistis akan mencapai 5,1% sepanjang 2017 ini.

“Kami harap masyarakat akan mulai konsumsi. Pertumbuhan konsumsi sebenarnya ada saat ini. Malah yang miskin atau masyarakat 40% terendah konsumsinya lebih tinggi dari tahun lalu,” ujarnya di Kantor Financial Club Jakarta, Kamis (7/9).

Suahasil melanjutkan, di sisi lain memang konsumsi kelompok masyarakat desil 5-9 atau kelompok masyarakat berpendapatan menengah menunjukkan perlambatan, tetapi tetap bertumbuh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu, pertumbuhannya mencapai 10%, namun tahun ini pertumbuhannya hanya 8%. 

“Memang di bawah tahun lalu, tetapi masih tumbuh kok,” kata dia.

Sementara, pertumbuhan konsumsi desil 0-4 atau kelompok berpendapatan rendah tercatat mencapai 8%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 6,5%. 

Hal ini yang kemudian menurut Suahasil memberi persepsi seolah-olah ada konsumsi yang melambat atau daya beli menurun. Padahal konsumsi per kelompok rumah tangga itu masih tumbuh.

Selanjutnya, untuk mendorong ekonomi tumbuh 5,17% menurut Suahasil dibutuhkan investasi tumbuh 5,4% di semester II. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun pertumbuhan investasi bisa mencapai 5,2%.

“Kalau kami lihat semester I investasi tumbuh 5,1% dan semester II 5,4%, kayaknya masuk akal. Confidence akan baik kalau spending budget-nya baik. Pajak kan juga proper, jadi semoga business confidence baik,” jelasnya.

Selain kedua komponen itu, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,17% juga harus ditopang oleh ekspor yang tumbuh 5,4%, dan impor 1,9%. Target ini harus dicapai, sekalipun permintaan dunia melambat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×