kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemerintah yakin konsumsi tumbuh di akhir tahun


Kamis, 07 September 2017 / 17:45 WIB
Pemerintah yakin konsumsi tumbuh di akhir tahun


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan atawa APBN-P 2017 menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2%. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi sepanjang 2017 kemungkinan akan tumbuh 5,17%.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengatakan, pertumbuhan sebesar 5,17% ini bisa tercapai dengan dibangun oleh beberapa komponen. Dari sisi konsumsi rumah tangga, Suahasil optimistis akan mencapai 5,1% sepanjang 2017 ini.

“Kami harap masyarakat akan mulai konsumsi. Pertumbuhan konsumsi sebenarnya ada saat ini. Malah yang miskin atau masyarakat 40% terendah konsumsinya lebih tinggi dari tahun lalu,” ujarnya di Kantor Financial Club Jakarta, Kamis (7/9).

Suahasil melanjutkan, di sisi lain memang konsumsi kelompok masyarakat desil 5-9 atau kelompok masyarakat berpendapatan menengah menunjukkan perlambatan, tetapi tetap bertumbuh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu, pertumbuhannya mencapai 10%, namun tahun ini pertumbuhannya hanya 8%. 

“Memang di bawah tahun lalu, tetapi masih tumbuh kok,” kata dia.

Sementara, pertumbuhan konsumsi desil 0-4 atau kelompok berpendapatan rendah tercatat mencapai 8%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 6,5%. 

Hal ini yang kemudian menurut Suahasil memberi persepsi seolah-olah ada konsumsi yang melambat atau daya beli menurun. Padahal konsumsi per kelompok rumah tangga itu masih tumbuh.

Selanjutnya, untuk mendorong ekonomi tumbuh 5,17% menurut Suahasil dibutuhkan investasi tumbuh 5,4% di semester II. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun pertumbuhan investasi bisa mencapai 5,2%.

“Kalau kami lihat semester I investasi tumbuh 5,1% dan semester II 5,4%, kayaknya masuk akal. Confidence akan baik kalau spending budget-nya baik. Pajak kan juga proper, jadi semoga business confidence baik,” jelasnya.

Selain kedua komponen itu, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,17% juga harus ditopang oleh ekspor yang tumbuh 5,4%, dan impor 1,9%. Target ini harus dicapai, sekalipun permintaan dunia melambat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×