Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - Pemerintah dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan atawa APBN-P 2017 menetapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5,2%. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi sepanjang 2017 kemungkinan akan tumbuh 5,17%.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengatakan, pertumbuhan sebesar 5,17% ini bisa tercapai dengan dibangun oleh beberapa komponen. Dari sisi konsumsi rumah tangga, Suahasil optimistis akan mencapai 5,1% sepanjang 2017 ini.
“Kami harap masyarakat akan mulai konsumsi. Pertumbuhan konsumsi sebenarnya ada saat ini. Malah yang miskin atau masyarakat 40% terendah konsumsinya lebih tinggi dari tahun lalu,” ujarnya di Kantor Financial Club Jakarta, Kamis (7/9).
Suahasil melanjutkan, di sisi lain memang konsumsi kelompok masyarakat desil 5-9 atau kelompok masyarakat berpendapatan menengah menunjukkan perlambatan, tetapi tetap bertumbuh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu, pertumbuhannya mencapai 10%, namun tahun ini pertumbuhannya hanya 8%.
“Memang di bawah tahun lalu, tetapi masih tumbuh kok,” kata dia.
Sementara, pertumbuhan konsumsi desil 0-4 atau kelompok berpendapatan rendah tercatat mencapai 8%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding periode sama tahun lalu yang hanya 6,5%.
Hal ini yang kemudian menurut Suahasil memberi persepsi seolah-olah ada konsumsi yang melambat atau daya beli menurun. Padahal konsumsi per kelompok rumah tangga itu masih tumbuh.
Selanjutnya, untuk mendorong ekonomi tumbuh 5,17% menurut Suahasil dibutuhkan investasi tumbuh 5,4% di semester II. Dengan demikian, secara keseluruhan tahun pertumbuhan investasi bisa mencapai 5,2%.
“Kalau kami lihat semester I investasi tumbuh 5,1% dan semester II 5,4%, kayaknya masuk akal. Confidence akan baik kalau spending budget-nya baik. Pajak kan juga proper, jadi semoga business confidence baik,” jelasnya.
Selain kedua komponen itu, sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani bilang bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,17% juga harus ditopang oleh ekspor yang tumbuh 5,4%, dan impor 1,9%. Target ini harus dicapai, sekalipun permintaan dunia melambat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News