Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menyebutkan total dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk penyediaan rumah murah mencapai Rp 3,1 triliun.
Selain APBN, pemerintah juga mendapat dana dari Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah yang diluncurkan Presiden Jokowi April 2015 silam mencapai Rp 1,5 triliun.
Dari total dana tersebut, Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR, Lana Winayanti mengatakan, anggaran tahun ini menargetkan penyaluran fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) mencapai 40.000 unit dan bantuan Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 239.000 unit. Sementara untuk penyaluran Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebesar 278.000 unit. Adapun, sejak awal tahun hingga Juli 2017 realisasi SSB telah mencapai 52.897 unit.
"Subsidi selisih bunga serapannya sudah 52.000 unit, FLPP hampir 10.000 unit. Itu juga karena APBN-P belum keluar. Jadi dana FLPP yang digunakan hanya pengembalian pokoknya saja," ujar Lana di kantor pusat BNI, Jakarta, Rabu (30/8).
Lebih lanjut, pihaknya menilai tantangan dari penyerapan rumah bersubsidi ini antara lain masih belum komplitnya ketersediaan data. Atas hal itu, pemerintah menyebut akan mendorong setiap Pemerintah Daerah (Pemda) agar segera mempersiapkan data.
Selain itu, Kementerian PUPR juga akan melakukan roadshow ke setiap daerah untuk memetakan potensi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di setiap daerah.
Sebagai tambahan informasi saja, sepanjang tahun 2015-2016 Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan mencatat telah menyalurkan FLPP dengan jumlah 134.967 unit dan bantuan SSB sebanyak 124.775 unit. Sementara itu, penyaluran FLPP sampai dengan 10 Agustus tahun 2017 tercatat kini telah mencapai 8.014 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News