kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Pemerintah Optimistis Ramadan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025


Senin, 03 Maret 2025 / 11:45 WIB
Pemerintah Optimistis Ramadan Jadi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I-2025
ILUSTRASI. Pemerintah akan penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga stimulus khusus selama Ramadan dan Lebaran di tahun ini


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah akan terus memastikan implementasi kebijakan-kebijakan strategis mulai dari penyaluran bantuan sosial (bansos) hingga stimulus khusus untuk periode Ramadan dan Lebaran berjalan dengan baik.

Hal ini agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% sebagaimana yang tercantum dalam APBN 2025 dapat tercapai.

"Pemerintah akan terus memantau perkembangan aktivitas konsumsi individu dan peningkatan mobilitas masyarakat pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Nyepi dan Lebaran Idulfitri yang akan menggerakkan aktivitas ekonomi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi pada Triwulan I-2025,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resminya, Senin (3/3).

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 diperkirakan akan mengalami peningkatan, didorong oleh berbagai faktor dari sisi penawaran maupun permintaan.

Baca Juga: Jaga Daya Beli Selama Ramadan dan Lebaran, Pemerintah Bakal Kucurkan Bansos Ini

Dari sisi penawaran, produksi industri non migas, khususnya industri makanan dan minuman (mamin) serta tekstil diproyeksikan mengalami lonjakan guna memenuhi tingginya permintaan selama periode Ramadan dan Lebaran.

Selain itu, konsumsi listrik selama Ramadan juga diperkirakan meningkat. Sektor perdagangan besar dan eceran pun diharapkan mendapatkan manfaat dari meningkatnya suplai domestik yang stabil.

Dari sisi permintaan, peningkatan konsumsi rumah tangga selama Ramadan menjadi salah satu motor penggerak utama. 

Pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) serta pekerja swasta diyakini akan meningkatkan daya beli masyarakat secara signifikan.

Selain itu, kebijakan insentif listrik untuk menjaga penurunan nilai konsumsi listrik turut membantu masyarakat mengelola pengeluaran selama periode Ramadan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×