Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I 2025 diperkirakan menggeliat.
Staf Bidang Ekonomi, Industri dan Global Markets dari Bank Maybank Indonesia Myrdal Gunarto masih optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025.
Myrdal memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode tersebut akan mencapai 5,21% secara year on year (YoY).
Optimisme tersebut didorong oleh kombinasi peak season (faktor musiman), stimulus fiskal serta performa sektor ekspor yang stabil.
Baca Juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi di Atas 5%, Ini yang Perlu Dilakukan Pemerintah
Myrdal menjelaskan pada kuartal I-2025 merupakan periode puncak aktivitas ekonomi karena adanya momentum seperti Ramadhan, Lebaran dan Liburan Imlek yang mendorong peningkatan konsumsi.
Ditambah lagi, sektor transportasi, akomodasi, makanan dan minuman juga akan tumbuh cepat pada periode tersebut.
"Kalau kita lihat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 kemungkinan tumbuhnya agresif, kita proyeksikan 5,21%," ujar Myrdal kepada Kontan.co.id, Selasa (7/1).
Selain itu, berbagai program stimulus fiskal pemerintah diperkirakan juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025.
Stimulus tersebut diantaranya diskon tarif listrik, pembagian beras untuk masyarakat miskin hingga kenaikan UMP dan kenaikan gaji guru.
"Ini kelihatannya bisa mendongkrak konsumsi pada periode kuartal I tahun ini, dan ini yang kita lihat pertumbuhannya akan cukup agresif," katanya.
Sementara pada kuartal I-2024, belanja pemerintah akan banyak didorong oleh belanja-belanja yang bersifat rutin atau belanja yang berkaitan dengan penyelesaian proyek.
Baca Juga: Prediksi Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5%
Dari sisi ekspor, Myrdal juga memperkirakan kinerja ekspor akan tetap surplus, didukumg oleh harga komoditas yang stabil dan nilai tukar Rupiah yang relatif menguat terhadap dolar AS.
Hanya saja, Myrdal melihat pertumbuhan ekonomi akan melambat pada kuartal II dan III karena aktivitas ekonomi yang lebih rendah dibandingkan kuartal I.
Namun, ia optimis pada kuartal IV-2025 akan terjadi peningkatan lagi karena periode akhir tahun biasanya didominasi oleh belanja pemerintah dan konsumsi rumah tangga yang meningkat.
"Kalau pun nanti ada dampak dari kebijakan penurunan suku bunga pada tahun ini, ini baru kelihatan pada semester II," katanya.
Selanjutnya: Progres Skema Baru Penyaluran BBM Subsidi Capai 98%
Menarik Dibaca: Soul Parking Dapat Pendanaan Seri A Untuk Dorong Pertumbuhan Parkir Digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News