kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemerintah mendetailkan kajian Tanggul Raksasa


Minggu, 19 April 2015 / 19:36 WIB
Pemerintah mendetailkan kajian Tanggul Raksasa


Reporter: Agus Triyono | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah melanjutkan kajian pembangunan proyek Tanggul Raksasa Jakarta. Mereka telah bekerjasama dengan pihak Belanda untuk melanjutkan kajian tersebut.

Basuki Hadimuljono, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mengatakan, kerjasama tersebut telah dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Belanda yang dilakukannya di Korea Selatan pekan terakhir.

"Ini meneruskan program tanggul bagian B dan C, dulu itu kan baru masterplannya, sekarang mau didetailkan lagi untuk segera dilaksanakan detail desainnya," kata Basuki kepada KONTAN di Istana Negara Jumat (17/4) kemarin.

Basuki mengatakan, detail design tanggul bagian B dan C proyek Tanggul Raksa ditargetkan selesai dalam waktu dua sampai tiga tahun ini. Sekadar catatan saja, Proyek Tanggul Raksasa Jakarta digagas oleh mantan Gubernur DKI Jakarta beberapa waktu lalu untuk mengatasi masalah banjir air pasang di kawasan Pantai Utara Jakarta. Selain itu, proyek tersebut rencananya juga akan digunakan sebagai tempat penyimpanan air bersih untuk masyarakat Jakarta.

Proyek ini sendiri sebenarnya sudah jalan. Pada 9 Oktober 2012 lalu, Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Chairul Tanjung, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat itu, sudah melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan proyek senilai Rp 500 triliun tersebut.

Tapi, di awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, proyek tersebut dievaluasi. Pemerintahan Jokowi juga akhirnya memutuskan untuk memperbaiki konsep perencanaan proyek tersebut.

Bastari Pandji Indra, Direktur Kerjasama Pemerintah dan Swasta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengatakan, perbaikan  konsep tersebut khususnya dilakukan terhadap penanganan masalah air di hulu Jakarta, Jawa Barat, Banten dan aliran air sungai yang rencananya akan dialirkan ke proyek tersebut. "Masalah hulunya dikaji belum komprehensif kemarin, bagaimana menyelesaikan masalah di hulu, banjir, limbah dan air di hulu, konsep yang ada kan baru untuk hilirnya saja," kata Bastari beberapa waktu lalu.

M. Natsir, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sementara itu mengatakan, evaluasi perencanaan proyek tersebut dilakukan supaya penyelesaian masalah krisis air bersih, banjir, sampah di sungai di wilayah DKI Jakarta dan daerah di sekitarnya bisa dilakukan secara terintegrasi.

Beberapa waktu lalu, pemerintah akhirnya memutuskan untuk kembali melanjutkan pembangunan Proyek Tanggul Raksasa Jakarta. Basuki mengatakan, Keputusan untuk melanjutkan proyek ini telah disetujui  oleh pemerintah dalam Sidang Kabinet beberapa waktu lalu.

Basuki mengatakan bahwa untuk tahap awal rencananya pembangunan tanggul akan difokuskan pada pembangunan tanggul bagian A, tanggul pembatas antara daratan Jakarta dengan laut. Rencananya, pembangunan tanggul sepanjang 52 kilometer yang diperkirakan menelan dana sampai Rp 3 triliun tersebut akan melibatkan dua pihak.

Pertama, Pemerintah Daerah DKI Jakarta. Sedangkan pihak kedua, pemerintah pusat. "Porsi anggaran yang ditanggung masing- masing pihak 50%: 50%," kata Basuki pekan kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×