kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Kerek Belanja Negara pada 2024 Jadi Rp 3.460 Triliun, Ini Saran Ekonom


Selasa, 28 Februari 2023 / 19:30 WIB
Pemerintah Kerek Belanja Negara pada 2024 Jadi Rp 3.460 Triliun, Ini Saran Ekonom
ILUSTRASI. Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (16/1/2023). Pemerintah Kerek Belanja Negara pada 2024 Jadi Rp 3.460 Triliun, Ini Saran Ekonom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menargetkan belanja negara tahun depan naik mencapai Rp 3.207 triliun hingga Rp 3.460,6 triliun. Kendati naik, ekonom mengingatkan agar belaja pemerintah ini berkualitas.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan naiknya target belanja negara pada tahun depan harus dibarengi dengan  belanja berkualitas. Hal ini diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pada kisaran 5,3% hingga 5,7% secara tahunan.

"Jadi anggaran belanja bukan hanya naik, tetapi juga berkualitas, karena perlu fokus anggaran untuk mencapai pertumbuhan tinggi dan berkelanjutan pasca pandemi," ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Selasa (28/2).

Bhima menyarankan, ada beberapa yang harus menjadi belanja prioritas di tahun depan. 

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Belanja Negara pada 2024 Sebesar Rp 3.460 Triliun

Pertama, belanja negara tahun depan perlu difokuskan untuk peningkatan belanja sumber daya manusia (SDM) khususnya penambahan kualitas sekolah vokasi hingga upgrading balai latihan kerja.

Kedua, belanja negara perlu didorong untuk belanja infrastruktur yang berkaitan dengan kawasan industri bernilai tambah, pengurangan angka kemiskinan, penurunan biaya logistik dan transisi energi bersih. 

Ketiga, mendorong belanja perlindungan sosial (perlinsos) lebih besar hingga mencapai 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Belanja perlindungan sosial perlu dibarengi dengan efektivitas anggaran serta data penerima yang presisi," katanya.

Keempat, belanja negara tahun depan perlu didorong untuk belanja pengembangan ekosistem pariwisata di destinasi prioritas. 

Kelima, perlu didorong belanja untuk stimulus sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beroritentasi ekspor.

Baca Juga: Dorong Penghematan Subsidi, Pemerintah Targetkan Pembangunan 1 Juta Jargas Per Tahun

Mengutip dari Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2024, pemerintah menargetkan belanja negara di tahun depan mencapai Rp 3.207 triliun hingga Rp 3.460,6 triliun.

Target tersebut naik jika dibandingkan dengan belanja negara tahun ini sebesar Rp 3.061,2 triliun.

Secara rinci, belanja negara di tahun depan tersebut meliputi belanja pemerintah pusat sebesar Rp 2.392 triliun hingga Rp 2.615,6 triliun serta transfer ke daerah sebesar Rp 815 triliun hingga Rp 845 triliun.

Sebelumnya, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Wahyu Utomo mengatakan, target yang dipatok dalam KEM-PPKF 2024 tersebut masih belum bersifat final dan masih akan dikalibrasi lagi.

Baca Juga: Sri Mulyani Pastikan Automatic Adjustment Tak Ganggu Anggaran Prioritas

"Angka itu belum final dan masih di kalibrasi," ujar Wahyu kepada Kontan.co.id, Selasa (28/2).

Namun, Wahyu menerangkan bahwa anggaran dalam belanja negara tersebut akan difokuskan untuk empat hal, yakni penurunan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrim, pengendalian inflasi hingga mendorong investasi.

"Ada prioritas jangka pendek fokus untuk penurunan stunting, pengentasan kemiskinan ekstrem, pengendalian inflasi dan mendorong investasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×