kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.826   4,00   0,02%
  • IDX 6.390   -9,66   -0,15%
  • KOMPAS100 918   0,34   0,04%
  • LQ45 716   -1,31   -0,18%
  • ISSI 203   0,65   0,32%
  • IDX30 373   -0,75   -0,20%
  • IDXHIDIV20 452   -1,68   -0,37%
  • IDX80 104   0,04   0,04%
  • IDXV30 110   -0,44   -0,40%
  • IDXQ30 123   -0,11   -0,09%

Pemerintah dukung enam koridor ekonomi nasional


Minggu, 22 Agustus 2010 / 19:58 WIB
Pemerintah dukung enam koridor ekonomi nasional


Reporter: Irma Yani |



JAKARTA. Pemerintah tengah memperkuat koordinasi kelembagaan dan penyempurnaan keterhubungan antar wilayah (domestic connectivity) untuk mendukung enam koridor ekonomi. Enam koridor itu ialah Sumatera Timur, Pantai Utara Jawa, Kalimantan, Sulawesi Barat, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Papua.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Armida Alisjahbana bilang, untuk mengoptimalkan enam koridor ekonomi agar mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional maka harus disinkronkan dengan kebijakan sistem transportasi nasional (sistranas) dan sistem logistic nasional (sislognas).

“Sinkronisasi sislognas dan sistranas hanya dengan satu cara, yakni domestic connectivity," paparnya akhir pekan lalu. Saat ini, tambahnya, pihaknya tengah membahas dengan kementerian lain seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan.

Ia menuturkan, optimalisasi dan efektifitas enam koridor terutama berkaitan dengan arus distribusi dan transportasi orang, barang dan jasa. Karenanya, untuk mendukung perekonomian, harus menghilangkan kendala dalam pendistribusian. "Agar arusnya lebih lancar dan tanpa hambatan,” katanya.

Sayang, ia tak merinci apa saja kendala-kendala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×