kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Pemerintah diminta stabilkan pendapatan masyarakat


Senin, 14 September 2015 / 13:37 WIB
Pemerintah diminta stabilkan pendapatan masyarakat


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Paket kebijakan September tahap I Presiden Jokowi diharapkan bisa mendongkrak daya beli masyarakat dan daya saing nasional. Beberapa kebijakan dalam paket kebijakan tersebut seperti peningkatan Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP), penambahan raskin, dan percepatan penyaluran dana desa diharapkan berdampak langsung pada kenaikan daya beli masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Partner Transaction Support and Corporate Finance RSM AAJ Wiljadi Tan dan Dosen FE-UI Telisa Aulia Falianty.

Wiljadi Tan mengatakan, saat ini Indonesia memang memerlukan stimulus langsung guna mendongkrak perekonomian nasional yang melemah. “Misalnya peningkatan PTKP, nah itu yang kita anggap bisa memberikan efek cepat dan langsung,” ujar dia, Minggu (13/9) kemarin.

Dengan kenaikan PTKP menjadi Rp 36 juta per tahun, masyarakat menengah saat ini akan membayar pajaknya lebih sedikit, sehingga mempunyai kemampuan spending lebih banyak. “Nah ini yang kita harapkan bisa menggerakkan perekonomian,” katanya.

Menurutnya, kebijakan dana desa yang terbilang besar, seharusnya cepat disalurkan untuk meningkatkan stimulus pembangunan infrastruktur di desa-desa. “Ada multiplier efeknya. Konsumsi akan jalan dan ini yang lebih cepat,” harapnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi pada Kamis pekan lalu mengumumkan paket kebijakan yang bertujuan mendorong daya beli seperti memperkuat fungsi koperasi, LPG bagi nelayan, stabilisasi harga komoditas pangan, terutama daging sapi, percepatan pencairan dana desa, pemberian raskin tambahan hingga deregulasi sejumlah aturan untuk mendorong investasi dan ekspor.

Telisa Aulia Falianty menambahkan, kebijakan-kebijakan yang dilakukan pemerintah seperti stabilisasi harga pangan sangat berguna untuk bisa membantu daya beli masyarakat. “Tapi jangan temporer (sementara) harga pangannya, dalam jangka panjang juga harus stabil,” ujarnya.

Kebijakan ini, kata dia, harus bisa dijalankan secara optimal agar dampaknya terlihat. “Selain harganya dijaga stabil, income masyarakatnya juga dijaga stabil. Jadi harus juga dijaga penciptaan lapangan kerjanya, sehingga daya beli dapat terjaga,“ katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×