kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Pemerintah dan BI Optimistis Inflasi di Akhir 2024 Terkendali 2,5% Plus Minus 1%


Jumat, 18 Oktober 2024 / 19:24 WIB
Pemerintah dan BI Optimistis Inflasi di Akhir 2024 Terkendali 2,5% Plus Minus 1%
ILUSTRASI. Pemerintah dan BI optimistis inflasi indeks harga konsumen (IHK) tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1%.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis kondisi inflasi indeks harga konsumen (IHK) tetap terjaga rendah dalam kisaran sasaran 2,5% plus minus 1%.

Adapun inflasi tercatat rendah di seluruh komponen sehingga mencapai 1,84% year on year (YoY) pada September 2024. Inflasi inti tercatat sebesar 2,09% YoY, sementara inflasi volatile food (VF) terus menurun menjadi 1,43% YoY, dari level bulan sebelumnya 3,04% YoY.

Sri Mulyani menyebut, penurunan inflasi volatile food didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, eratnya sinergi pengendalian inflasi Tim Pengendalian Inflasi Pusat atau Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), serta pengaruh base effect harga pangan.

“Ke depan, pemerintah dan BI meyakini inflasi IHK tetap terkendali dalam kisaran sasarannya,” tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (18/10).

Baca Juga: KSSK: Nilai Tukar Rupiah Menguat 2,08% pada Kuartal III 2024

Inflasi tetap terjaga sejalan dengan kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik.

Pun dengan imported inflation (kenaikan harga barang dan jasa di dalam negeri yang disebabkan oleh naiknya harga barang impor) yang diperkirakan tetap terkendali sejalan dengan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah, serta dampak positif berkembangnya digitalisasi.

“Selain itu, BI terus berkomitmen memperkuat efektivitas kebijakan moneter bersinergi dengan konsistensi bauran kebijakan fiskal oleh pemerintah sebagai shock absorber, guna menjaga inflasi tahun 2024 dan 2025 terkendali dalam sasaran, dengan tetap mendukung upaya penguatan pertumbuhan ekonomi,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×