kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pandangan para ekonom perihal fasilitas GSP


Selasa, 24 Juli 2018 / 23:47 WIB
Pandangan para ekonom perihal fasilitas GSP
ILUSTRASI. Neraca Perdagangan


Reporter: Patricius Dewo | Editor: Yudho Winarto

Menurutnya, selain barang-barang elektronik yang akan merasakan manfaat GSP ini, barang lain yang juga akan merasakan manfaat GSP ini adalah barang-barang yang minim nilai tambah seperti hortikultura.

Adrian Panggabean, Kepala Ekonom Bank Cimb Niaga, setuju dengan pendapat dari Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani yang mengatakan, produk ekspor Indonesia yang paling banyak menerima manfaat GSP adalah komponen elektronik (HS 85) seperti, penggerak listrik, kabel gulung tembaga, konduktor listrik, baterai mangan, switch listrik, dan penerangan listrik yang secara keseluruhan merupakan 14,99% dari total manfaat GSP AS yang digunakan oleh Indonesia.

" Sependapat dengan Kadin. GSP kan singkatan dari Generalized System of Preference ya? Artinya sebuah negara diberikan treatment preferensi khusus. yang berarti ini bagus dong buat Indonesia." Ujar Adrian.

Project Consultant Asian Development Bank Eric Sugandi juga mengatakan, dalam tahap review yang sedang dilakukan pemerintah AS untuk memberikan fasilitas GSP ini pemerintah diharapkan untuk mengusahakan untuk tetap mempertahankan agar Indonesia tetap mendapatkan fasilitas GSP.

Menurutnya, fasilitas GSP mampu memberikan keuntungan berupa bebas bea masuk bagi barang ekspor tertentu yang dihasilkan negara berkembang.

"GSP memberikan keuntungan berupa bebas bea masuk bagi barang-barang ekspor tertentu yang dihasilkan negara berkembang, Indonesia justru harus mempertahankan GSP untuk produk-produk ekspornya agar bisa terus dipertahankan ketika pemerintah AS sedang mereviewnya,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×