Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia melihat, neraca transaksi berjalan Indonesia akan berbalik defisit pada tahun 2023, setelah pada tahun 2022 surplus 0,9% produk domestik bruto (PDB).
Lembaga tersebut memperkirakan, defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun depan diperkirakan sebesar 0,1% produk domestik bruto (PDB).
Dalam laporan Indonesia Economic Prospect yang terbit hari ini, Kamis (15/12), Bank Dunia mengungkapkan CAD ini menunjukkan kinerja impor yang meningkat pada tahun 2023. Namun, ini tak melulu kabar buruk. Pasalnya, kenaikan impor ini justru menunjukkan adanya kenaikan permintaan domestik.
Baca Juga: Bank Dunia: Rata-Rata Inflasi 2023 Meningkat Karena Dampak Lanjutan Kenaikan BBM
Selain itu, CAD pada tahun 2023 juga menandakan kinerja ekspor barang komoditas akan menurun. Ini seiring dengan normalisasi harga komoditas global.
Ke depan, Bank Dunia pun memperkirakan CAD akan terus terjadi dan makin melebar. Pada tahun 2024, CAD diramal sebesar 0,5% PDB dan pada tahun 2025, CAD mencapai 1,2% PDB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News