kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Negara-negara ASEAN+3 memperkokoh kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation


Sabtu, 19 September 2020 / 13:50 WIB
Negara-negara ASEAN+3 memperkokoh kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation
ILUSTRASI. Penguatan kerjasama ini untuk mendukung ketahanan ekonomi dan keuangan regional.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara ASEAN bersama dengan China, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3) sepakat untuk memperkuat kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) dalam pertemuan virtual Jumat (18/9).

"Penguatan kerjasama ini untuk meningkatkan efektivitas CMIM untuk mendukung ketahanan ekonomi dan keuangan regional," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya.

Adapun langkah-langkah penguatan tersebut antara lain lewat peningkatan porsi fasilitas CMIM IMF De-Linked Portion (IDLP) dari semula 30% menjadi 40%. Asal tahu saja, CMIM IDLP adalah fasilitas CMIM yang diberikan kepada negara ASEAN+3 tanpa harus dikaitkan dengan program IMF.

Selain itu, otoritas fiskal dan moneter ASEAN+3 juga sepakat untuk menambah komponen mata uang lokal negara-negara anggota ASEAN+3 dalam fasilitas CMIM. "Kesepakatan tersebut menandai peringatan 10 tahun kerja sama CMIM sebagai salah satu komponen penting dalam jaring pengaman keuangan global," tambah Onny.

Baca Juga: ​Profil Laos, satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki laut

Negara-negara yang tergabung dalam forum tersebut juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kerjasama keuangan regional guna memperkuat ketahanan ekonomi dan keuangan, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa lembaga internasional, yaitu ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), Asian Development Bank (ADB), serta International Monetary Fund (IMF) yang merupakan mitra ASEAN+3.

Baca Juga: Kisah Lee Kuan Yew, PM yang sukses jadikan Singapura negara termakmur di ASEAN

"Kehadiran lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk memberikan pandangan mengenai kondisi ekonomi dan keuangan terkini, baik regional maupun global, serta rekomendasi kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi dampak dari pandemi Covid-19," tandas Onny.

Sebagai tambahan informasi, CMIM merupakan kerjasama keuangan di antara negara-negara ASEAN+3 dalam bentuk fasilitas dukungan likuiditas bagi negara yang menghadapi masalah likuiditas jangka pendek atau kesulitan neraca pembayaran. Kerja sama CMIM dibentuk pada 2010 dengan nilai komitmen kerja sama sebesar US$ 240 miliar.

Baca Juga: Sejumlah ekonom memprediksi neraca dagang Indonesia pada Agustus 2020 akan surplus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×