kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Negara-negara ASEAN+3 memperkokoh kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation


Sabtu, 19 September 2020 / 13:50 WIB
Negara-negara ASEAN+3 memperkokoh kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation
ILUSTRASI. Penguatan kerjasama ini untuk mendukung ketahanan ekonomi dan keuangan regional.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara ASEAN bersama dengan China, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3) sepakat untuk memperkuat kerjasama Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) dalam pertemuan virtual Jumat (18/9).

"Penguatan kerjasama ini untuk meningkatkan efektivitas CMIM untuk mendukung ketahanan ekonomi dan keuangan regional," ujar Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya.

Adapun langkah-langkah penguatan tersebut antara lain lewat peningkatan porsi fasilitas CMIM IMF De-Linked Portion (IDLP) dari semula 30% menjadi 40%. Asal tahu saja, CMIM IDLP adalah fasilitas CMIM yang diberikan kepada negara ASEAN+3 tanpa harus dikaitkan dengan program IMF.

Selain itu, otoritas fiskal dan moneter ASEAN+3 juga sepakat untuk menambah komponen mata uang lokal negara-negara anggota ASEAN+3 dalam fasilitas CMIM. "Kesepakatan tersebut menandai peringatan 10 tahun kerja sama CMIM sebagai salah satu komponen penting dalam jaring pengaman keuangan global," tambah Onny.

Baca Juga: ​Profil Laos, satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak memiliki laut

Negara-negara yang tergabung dalam forum tersebut juga menggarisbawahi pentingnya peningkatan kerjasama keuangan regional guna memperkuat ketahanan ekonomi dan keuangan, terutama di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh beberapa lembaga internasional, yaitu ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO), Asian Development Bank (ADB), serta International Monetary Fund (IMF) yang merupakan mitra ASEAN+3.

Baca Juga: Kisah Lee Kuan Yew, PM yang sukses jadikan Singapura negara termakmur di ASEAN

"Kehadiran lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk memberikan pandangan mengenai kondisi ekonomi dan keuangan terkini, baik regional maupun global, serta rekomendasi kebijakan yang dapat diambil untuk mengatasi dampak dari pandemi Covid-19," tandas Onny.

Sebagai tambahan informasi, CMIM merupakan kerjasama keuangan di antara negara-negara ASEAN+3 dalam bentuk fasilitas dukungan likuiditas bagi negara yang menghadapi masalah likuiditas jangka pendek atau kesulitan neraca pembayaran. Kerja sama CMIM dibentuk pada 2010 dengan nilai komitmen kerja sama sebesar US$ 240 miliar.

Baca Juga: Sejumlah ekonom memprediksi neraca dagang Indonesia pada Agustus 2020 akan surplus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×