CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.864   -4,00   -0,03%
  • IDX 7.158   -56,35   -0,78%
  • KOMPAS100 1.094   -8,55   -0,78%
  • LQ45 871   -4,26   -0,49%
  • ISSI 216   -2,05   -0,94%
  • IDX30 447   -1,41   -0,31%
  • IDXHIDIV20 540   0,42   0,08%
  • IDX80 125   -0,97   -0,77%
  • IDXV30 136   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   -0,18   -0,12%

Mengalahkan Vietnam jadi tugas terberat Kepala BKPM Bahlil


Senin, 28 Oktober 2019 / 16:29 WIB
Mengalahkan Vietnam jadi tugas terberat Kepala BKPM Bahlil
ILUSTRASI. Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri.


Reporter: Azis Husaini, Yusuf Imam Santoso | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H.Maming optimistis Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal baru Bahlil Lahadalia punya jurus jitu mengejar keterbelakangan di investasi. Menurut Maming, tugas terberat  Bahlil mengalahkan Vietnam soal iklim investasi.

"Kita optimistis Bahlil punya jurus dalam mengembalikan keadaan. Beliau banyak akalnya dan selalu berpikir out of the box," ujar Maming dalam keterangannya Kamis(24/10) di Jakarta.

Baca Juga: Begini respons HIPMI atas terbitnya regulasi terkait PPnBM

Hal tersebut diutarakan Maming menanggapi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal buruknya iklim investasi akibat banyaknya regulasi dan tumpang tindih berbagai aturan.

Presiden Jokowi telah memerintahkan untuk menata ulang berbagai regulasi dan aturan agar tidak menghambat arus masuk investasi ke dalam negeri.

Maming mengatakan, tantangan terbesar Bahlil adalah bagaimana mengalahkan Vietnam untuk urusan investasi."Vietnam dulu jauh dibawah kita. Sekarang dia diatas kita. Iklim investasinya sudah sophisticated," ucap dia.

Baca Juga: Ini dua langkah yang akan dilakukan kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Maming mengatakan, salah satu penyebab rendahnya realisasi investasi sebab rendahnya efisiensi dalam perekonomian dan biaya investasi. Hal ini menjadi salah satu penghambat utama mencapai pertumbuhan ekonomi secara optimal.

Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya  incremental capital-output ratio alias ICOR Indonesia dibandingkan negara-negara lain. "ICOR Indonesia  6,6. Vietnam dan negara Asia Tenggara lainnya memiliki ICOR di kisaran 3-4," ucap Maming.

Baca Juga: Banyak pihak meragukan Bahlil, Erick Thohir: Dia paham aturan yang harus dibenahi

Sebagaimana diketahui Bahlil Lahadalia merupakan Ketua Umum HIPMI 2015-2019 dan dilantik kemarin menggantikan Kepala BKPM Thomas S.Lembong dalam kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Sebelumnya, Bahlil menyampaikan, ada dua langkah terdekat yang akan dilaksanakan dalam kepemimpinannya di BKPM.

Pertama, Bahlil bilang dirinya akan berkoordinasi dengan jajaran internal BKPM untuk mengeksekusi daftar investasi baik penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang sudah tercatat di BKPM sampai saat ini.

Baca Juga: Ini dua harapan besar investor ketenagalistrikan terhadap Kepala BKPM baru

Kedua, Bahlil akan berupaya menggali potensi investasi asing untuk datang ke pasar dalam negeri. Namun demikian, untuk strategi lebih lanjut Bahlil mengaku akan melakukan kajian lebih lanjut dengan kepala BKPM sebelumnya yakni Thomas Lembong.

“Sudah diteken perjanjiannya oleh pak Thomas Lembong sudah dilakukan itu tinggal bagaimana eksekusi di lapangannya kita fokus ke sana,” kata Bahlil usai serat terima jabatan kepala BKPM, di kantornya,  Rabu (23/10).

Baca Juga: Resmi lengser, Ini titipan Thomas Lembong untuk Kepala BKPM yang baru

Bahlil mengaku tangan investasi di Indonesia tidak terlepas dari faktor eksternal seperti perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Chin, Brexit, hingga geopolitik global yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×