kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Mendikbud Nadiem, ini 11 pesan guru untuk pendidikan Indonesia


Senin, 28 Oktober 2019 / 05:00 WIB
Mendikbud Nadiem, ini 11 pesan guru untuk pendidikan Indonesia


Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan

4. Konsistensi kurikulum

Perubahan sistem dan kurikulum oleh pembuat kebijakan kadang juga para pendidik pandang sebagai hal yang menyusahkan. Apalagi, jika kurikulum terus-menerus diganti.

“Kurikulum yang berubah-ubah, yang sulit dan bingung itu di lapangan. Sering kali kebijakan tidak dipikirkan secara teknis di lapangan,” ujar Syafi’i.

Niscaya, kurikulum memang akan terus berganti menyesuaikan perubahan era. Namun para guru berharap, ketika membangun sistem, perlu semacam pilot project atau eksperimen dahulu pada beberapa titik. Jika memang cocok, baru dilanjutkan.

Baca Juga: Nama Nadiem Makarim paling dikepoin netizen, bagaimana Prabowo?

5. Sistem pendidikan berkelanjutan

“(Kurikulum) yang sekarang dikaji dulu saja kekurangan dan kelebihannya. Kalau memang masih bagus, kenapa harus berubah? Kalo memang ada kekurangan dibenahi,” tambah Marsono, guru lainnya.

Endah juga mengharapkan, Nadiem membuat sistem pendidikan yang betul-betul jangka panjang, mulai dari sistem kurikulum dan tenaga pendidiknya.

“Kalau kita sudah punya sistem, biasanya bisa berjalan dalam waktu panjang, kita tinggal mengevaluasi. Jadi tidak hanya sekadar berdasarkan program sesaat, kemudian ganti lagi, ganti lagi,” harap Endah.

6. Pendidikan melibatkan orangtua

Ilmi (31), guru SD MI Unggulan Darussalam di Blitar berharap, orangtua juga perlu dibekali pengetahuan terkait pendidikan dan juga dilibatkan dalam proses pendidikan. Baginya, yang kurang dari pendidikan di Indonesia adalah pemahaman orangtua siswa.

“Saya itu bermimpi bahwa antara guru dan orangtua punya visi misi dan paradigma yang sama agar tidak tumpang tindih,” sebut Ilmi.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim janjikan inovasi untuk dunia pendidikan

7. Tidak sekadar berorientasi nilai

Mul (28), guru, juga berharap, sistem pendidikan tidak terpaku pada nilai dan melihat potensi siswa. “Mudah-mudahan ke depannya lebih melihat dari potensi anak,” harap dia.

Menurut Mul, orangtua juga harus mengerti penilaian bukan sekadar angka. Juga, tidak bisa terus berpatokan pada pola asuh lama, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara cara didik orangtua dan guru.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×