kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mendag Agus Suparmanto beberkan enam target dalam IA-CEPA


Senin, 18 November 2019 / 18:53 WIB
Mendag Agus Suparmanto beberkan enam target dalam IA-CEPA


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) masih menunggu ratifikasi dari DPR. Meski begitu, di hadapan anggota komisi VI DPR, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto membeberkan enam target pemerintah dalam perundingan IA-CEPA ini.

Pertama, berkaitan dengan peningkatan investasi. Agus menerangkan, melalui IA-CEPA, pemerintah akan mendorong pelaku usaha Australia untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

Baca Juga: Tahun ini, DPR tak bahas perjanjian IE-CEPA dan ASEAN agreement on e-commerce

Sektor yang dibidik antara lain adalah pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan dan vokasi, pertambahan rumah sakit, panti jompo, telekomunikasi, pariwisata dan lainnya.

"Investasi terutama di sektor pendidikan tinggi, pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi diharapkan dapat meningkatkan kapasitas SDM Indonesia, sementara investasi di sektor energi dan transportasi diharapkan dapat mendorong pembangunan infrastruktur," tutur Agus, Senin (18/11).

Target kedua berkaitan dengan akses pasar untuk perdagangan jasa. Pasalnya, dengan perjanjian perdagangan ini, Indonesia dapat berinvestasi di Australia dengan kepemilikan modal hingga 100% di hampir seluruh sektor jasa di Australia.

Indonesia juga berpeluang meningkatkan pengguna jasa khususnya di bidang pariwisata dari Australia di Indonesia. Ke depan, tenaga ahli Indonesia diharapkan dapat lebih mudah memasuki pasar tenaga kerja di Australia karena kemudahan yang ditawarkan berkaitan dengan izin masuk sementara.

Baca Juga: DPR sepakat pembahasan ratifikasi IA-CEPA dilakukan tahun ini

Target ketiga berkaitan dengan bidang perdagangan barang. Dengan pengimplementasian IA-CEPA, Australia akan mengeliminasi semua pos tarif. Dengan begitu, produk Indonesia seperti otomotif, ban, plywood, kayu, furnitur, garmen dan lainnya bisa mengalami peningkatan ekspor.

Keempat berkaitan dengan konsep economic powerhouse. Ini bertujuan untuk memperdalam dan memperluas jaringan supply chain antara kedua. Nantinya, akan dibangun kerja sama produksi yang hasil finalnya tidak hanya dipasarkan di kedua negara melainkan juga ke negara lain.

Selanjutnya, melalui perjanjian IA-CEPA ini, program kerja sama ekonomi akan difokuskan pada pengembangan kapasitas. Hingga saat ini terdapat sembilan area prioritas yang sudah disepakati kedua negara.

Sembilan area prioritas tersebut yakni penguatan kapasitas teknis dan SDM, technical barriers to trade atau harmonisasi dan kepatuhan pada standar teknis produk, sanitary and phyto-sanitary atau penguatan karantina dan penerapan biosecurity, pertumbuhan sektor pariwisata, peningkatan kegiatan promosi dan inovasi, peningkatan kapasitas UKM, peningkatan kapasitas pendidikan dan pelatihan vokasi, komunikasi dan koordinasi lembaga regulator, serta peningkatan standar dan daya saing tenaga kesehatan profesional.

Baca Juga: Sudah Tunjuk Pengacara, RI Segera Gugat Uni Eropa

Target keenam berkaitan dengan bidang pengembangan sumber daya manusia. Menurut Agus, terdapat berbagai manfaat yang bisa didapatkan Indonesia dari bidang ini.  Pasalnya akan ada peningkatan kuota work and holiday visa, dilakukan pertukaran tenaga kerja, terdapat pelatihan tenaga pendidik dan lainnya.

Dengan adanya berbagai manfaat tersebut, Agus berharap kapasitas SDM Indonesia bisa ditingkatkan sehingga mendorong modernisasi perekonomian nasional dan meningkatkan ekspor jasa Indonesia ke negara lain.

Baca Juga: Indonesia berkomitmen dorong reformasi WTO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×