kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

MAMI merevisi positif outlook ekonomi Indonesia


Kamis, 05 Oktober 2017 / 10:00 WIB
MAMI merevisi positif outlook ekonomi Indonesia


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manulife Asset Management Indonesia (MAMI) merilis review ekonomi Indonesia kuartal III 2017. Dalam risetnya yang dirilis Kamis (5/10), MAMI menilai, pada dua kuartal pertama tahun ini, perekonomian riil -kendati tumbuh lebih baik dari 2016- pertumbuhannya sedikit tersendat. Hal ini disebabkan oleh rendahnya belanja pemerintah dan berkurangnya subsidi yang mempengaruhi daya beli dan perilaku konsumsi masyarakat.

Bagaimana performa ekonomi Indonesia dengan kuartal III?

Katrina Setiawan, Chief Economist & Investment Strategist menjelaskan, pada kuartal III, pemerintah berkomitmen meningkatkan belanja negara serta tidak lagi menaikkan harga energi sepanjang sisa tahun 2017. Selain itu, Bank Indonesia juga sudah menurunkan suku bunga acuan demi mendorong laju roda perekonomian. Kondisi ini juga ditopang oleh stabilitas nilai tukar rupiah dan inflasi yang terkendali.

Dari revisi anggaran, terlihat rencana pemerintah untuk menaikkan belanjanya pada paruh kedua tahun ini. "Kami melihat kombinasi dan upaya-upaya pemerintah serta BI dari sisi fiskal dan moneter akan membuahkan hasil," jelas Katarina.

Dia menambahkan, atas berbagai perkembangan yang ada, MAMI melakukan revisi atas beberapa proyeksi indikator makroekonomi 2017. "Inflasi keseluruhan tahun ini diperkirakan akan lebih rendah di level 3,8%-4,3%. Sebelumnya 4%-4,8%," imbuhnya.

Sementara, prediksi MAMI mengenai suku bunga acuan tahun ini di 4,25% dari proyeksi sebelumnya 4,75%-5%. Sedangkan nilai tukar rupiah di kisaran 13.200-13.500 dari sebelumnya 13.200-13.700.

"Untuk PDB, kami tetap memproyeksikan terjadi pertumbuhan sebesar 5%-5,3%," kata Katarina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×