kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Luhut laporkan perkembangan vaksin Covid-19 ke Wapres


Jumat, 02 Oktober 2020 / 19:49 WIB
Luhut laporkan perkembangan vaksin Covid-19 ke Wapres
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan melaporkan perkembangan Vaksin Covid-19 pada Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan, hal pertama yang disampaikan Luhut tentang Vaksin Covid-19 dari China yang akan didatangkan ke Indonesia dalam waktu dekat.

Menurutnya, Luhut beserta tim pun akan bertolak ke China guna melakukan pengecekan.

“Sekitar bulan November mereka akan berangkat ke China untuk melakukan pengecekan terhadap vaksin yang akan dikirim ke Indonesia,” ujar Masduki dalam keterangan tertulis, Jumat (2/10).

Baca Juga: Menko Luhut minta Kemenkes buat pedoman swab test untuk nakes dan aparat keamanan

Dia pun pun mengatakan, akan ada sebesar 3 juta vaksin yang akan datang pada tahap pertama distribusi. 3 juta vaksin tersebut pun diperuntukkan bagi tenaga kesehatan, TNI, Polri dan orang yang selama ini bertugas untuk menghadapi masyarakat terkait dengan penanganan pandemi.

"Baru berikutnya nanti akan datang secara bergelombang cukup banyak,” kata Masduki.

Dalam pertemuan tersebut, Luhut juga melaporkan tentang kehalalan vaksin Covid-19. Menanggapi ini, Ma'ruf pun menjelaskan bahwa  faktor kehalalan bukan menjadi hambatan pengadaan Vaksin Covid-19. Menurutnya, ada jalan keluar keagamaan bila vaksin tersebut belum halal. Dia menyebut, vaksin dapat digunakan dalam status keadaan darurat.

“Kemudian juga Wapres menjelaskan hal yang penting. Jadi Wapres menjelaskan dua hal, vaksin itu kalau halal ya bagus, tidak ada problem, tapi kalau misalnya tidak halal tidak masalah. Karena itu dalam kondisi darurat sehingga tidak masalah dipakai,” terang Masduki.

Baca Juga: Luhut paparkan strategi tarik investasi di tengah pandemi corona, apa itu?

Lebih lanjut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun diminta untuk ikut dalam tim kunjungan ke Beijing untuk memperoleh vaksin, sehingga prosesnya akan diverifikasi dari awal.

"Jadi MUI akan melibatkan Tim Fatwa dan Tim Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetik MUI (LPPOM). Dan ini yang akan memverifikasi apakah halal atau tidak halal. Tetapi itu tidak akan menjadi hambatan apa-apa," terang Masduki.

Tak hanya itu, Ma'ruf pun menerima laporan mengenai  mengenai kesiapan proses vaksinasi agar tepat waktu dan tepat sasaran, serta kondisi penanganan pandemi Covid-19, hingga  persiapan yang sudah dilakukan  untuk menangani penyebaran Covid-19 di klaster pesantren.

Baca Juga: Evaluasi kinerja Luhut pasca ditunjuk Jokowi tangani Covid-19 di provinsi prioritas

"Jadi memang klaster-klaster itu semuanya akan ditangani, tapi khusus klaster pesantren tadi dilaporkan secara khusus kepada Wapres. Dan rupa-rupanya penanganan itu, kesiapannya sudah cukup matang," ujar Masduki.

Adapun, dalam pertemuan tersebut Luhut turut didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Direktur Utama PT. Bio Farma.

Selanjutnya: Publik mencari Terawan, ini penjelasan Kementerian Kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×