kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.104   7,24   0,10%
  • KOMPAS100 1.061   -1,37   -0,13%
  • LQ45 835   -0,87   -0,10%
  • ISSI 215   0,34   0,16%
  • IDX30 426   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 514   0,72   0,14%
  • IDX80 121   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 125   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Linda Gumelar angkat bicara soal Bupati Garut


Minggu, 23 Desember 2012 / 10:12 WIB
Linda Gumelar angkat bicara soal Bupati Garut
Promo JSM Alfamart 10-12 September 2021, banyak potongan harga menarik di akhir pekan.


Reporter: Dyah Megasari |

JAKARTA. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Linda Amaliasari Gumelar menyoroti kasus nikah kilat Bupati Garut Aceng Fikri yang menimbulkan kontroversi dan menjadi perhatian publik. Ia mengaku prihatin atas kasus tersebut.

"Itu tentunya  memprihatinkan kita. Saya berharap para pejabat publik khususnya, mereka tidak bisa melepaskan diri dari hal-hal yang privat karena kita tidak bisa melepaskan diri dari masyarakat. Seluruh tindak-tanduk kita akan menjadi perhatian masyarakat yang tentu ingin ada keteladanan dan kepatutan," kata Linda, seusai acara Gemilang Perempuan Indonesia, di Ballroom Hotel Mid-Intercontinental Jakarta, Sabtu (22/12).

Linda berharap, Aceng bisa meminta maaf kepada publik Garut. "Kita harus punya tanggung jawab moral karena kita sebagai pejabat publik. Di mana pun dia berada, itu sangat penting. Kalau secara hukum tentu ada prosesnya ya, tapi saya berharap bahwa kepada masyarakat Garut, yang bersangkutan sebagai pemimpin bisa memberikan pernyataan bahwa tidak terjadi kekerasan," ujar Linda.

"Yang saya harapkan adalah yang bersangkutan mengakui bahwa itu adalah perbuatan yang tidak baik sebagai pejabat publik. Kalau mau jadi pemimpin ya harus bisa teladan, itu kuncinya. Kalau enggak ya jangan jadi pemimpin," lanjutnya.

Ke depannya, Linda berharap tak ada lagi kasus nikah kilat yang merugikan perempuan. "Tentu dalam hal ini ada masalah pada perempuannya itu sendiri. Perempuan-perempuan yang ada di Indonesia ini harus lebih cerdas dan kesempatan untuk mendapatkan akses. Kalau sudah mendapatkan akses ini, tentu tidak akan terjadi lagi pelecehan seperti itu," papar Linda.

Seperti diketahui, dalam sebulan terakhir, perhatian publik tertuju pada skandal pernikahan Bupati Garut Aceng Fikri. Ia diketahui menikahi seorang perempuan berusia 18 tahun, Fani Oktora, pada Juli 2012 lalu. Pernikahan itu hanya berlangsung selama empat hari. Aceng menceraikan Fani melalui pesan singkat. (Irfan Maullana/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×