kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Libur Panjang pada Kuartal II Tak Bikin Konsumsi Masyarakat Meningkat, Kenapa?


Rabu, 14 Mei 2025 / 15:29 WIB
Libur Panjang pada Kuartal II Tak Bikin Konsumsi Masyarakat Meningkat, Kenapa?
ILUSTRASI. pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo12/05/2025. Momen libur panjang lebaran hingga cuti bersama pada kuartal II-2025 ternyata belum mampu mendorong konsumsi masyarakat secara signifikan. ?


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Momen libur panjang lebaran hingga cuti bersama pada kuartal II-2025 ternyata belum mampu mendorong konsumsi masyarakat secara signifikan. 

Meski biasanya periode ini jadi momentum lonjakan belanja rumah tangga, para ekonom menilai dampaknya kali ini justru lebih terbatas.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada kuartal II diprediksi hanya mencapai 4,78%, masih berada di bawah 5%. Menurutnya, meski sempat ada dorongan belanja saat mudik di awal April, efek tersebut cepat menguap.

"Mungkin masih ada sedikit efek mudik ya di awal bulan April, tapi itu masih terbatas (dampaknya ke ekonomi)," ujar Josua dalam Media Briefing di Jakarta, Rabu (14/5).

Apalagi, kata Josua, kondisi pasar tenaga kerja sedang berat dikarenakan banyak PHK di sektor manufaktur padat karya.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Melemah 0,22% ke Rp 16.568 per Dolar AS pada Rabu (14/5)

Ia menyoroti daya beli masyarakat yang melemah, terlihat dari penurunan penjualan mobil baru dan pergeseran tren ke pasar mobil bekas. 

Sementara itu, Head of Macroeconomic and Financial Market Research Faisal Rachman, menyebut shifting waktu Ramadan dan Lebaran ke kuartal I tahun ini turut menekan pertumbuhan konsumsi pada kuartal II. 

Berbeda dengan tahun lalu, saat Ramadan masih berlangsung pada awal kuartal II, tahun ini seluruh bulan puasa berada di kuartal I.

Hal ini menyebabkan efek dorongan konsumsi dari Ramadan lebih terasa di kuartal sebelumnya.

"Apalagi kita lihat kan data-data yang terkait dengan mudik itu menunjukkan penurunan ya di tahun ini.Jadi memang householdnya itu kemungkinan akan tertahan," kata Faisal.

Meski banyak hari libur pada Mei dan Juni, Faisal menilai efeknya terhadap konsumsi tidak akan sekuat yang diharapkan.

Keduanya sepakat bahwa pemerintah perlu segera mendorong penciptaan lapangan kerja dan menjaga stabilitas harga agar daya beli masyarakat bisa pulih.

Pasalnya, kelompok kelas menengah yang tidak terjangkau bansos kini jadi segmen paling rentan mengalami tekanan.

Baca Juga: Ekonomi Menantang,Metropolitan Land (MTLA) Tetap Garap Proyek Properti Baru Tahun Ini

Selanjutnya: Wujud Asli Huawei Watch 5 Muncul Jelang Rilis 15 Mei 2025, Cek Spesifikasinya

Menarik Dibaca: AFPI Klaim Batas Bunga Maksimum Bukan Penyeragaman Harga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×