Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perputaran uang pada periode libur lebaran tahun 2025 diprediksi merosot jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet memproyeksikan perputaran uang selama periode liburan lebaran tahun ini mengalami penurunan mencapai 12,28% jika dibandingkan dengan tahun 2024.
"Untuk Lebaran 2025, proyeksi perputaran uang selama periode liburan ini diperkirakan mengalami penurunan sebesar 12,28% dibandingkan tahun 2024," kata Yusuf pada Kontan.co.id, Rabu (19/3).
Jika asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp 157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137,97 triliun.
Yusuf menilai, hal itu dipengaruhi berkurangnya jumlah pemudik dari 190 juta orang menjadi 146,48 juta orang dan melemahnya daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi seperti pengangguwan dan rendahnya purchasing power.
"Dengan demikian, momentum Lebaran 2025 tidak jauh lebih baik dari tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga: Jumlah Pemudik Tahun 2025 Diprediksi Turun, Uang Beredar Menyusut
Meski begitu, menurutya memontum lebaran ini tetap menjadi pendorong utama aktivitas ekonomi di kuartal pertama.
Sebelumnya, hasil Survei Potensi Pergerakan Nasional oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan, jumlah pemudik pada Idul Fitri 1446 H atau Lebaran 2025 sebanyak 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari total penduduk Indonesia.
Perkiraan ini turun 24% dibandingkan dengan proyeksi 193,6 juta pemudik yang melakukan perjalanan pada Lebaran 2024.
Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA). Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak adalah Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1%), disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18%), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9%), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4%) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6%).
Adapun daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 36,6 juta orang (25%), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7%), Jawa Barat sebesar 22,1 juta orang (15,1%), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4%) dan Sumatera Utara sebesar 6,2 juta orang (4,2%).
Kemudian, terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran. Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23%), diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9%), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1%), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5%), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7%).
Baca Juga: Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Diprediksi Turun, Kadin Ungkap Penyebabnya
Hari keberangkatan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 3,47 juta, sedangkan hari kepulangan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H+5 sebesar 6,97 juta. Potensi kepadatan mobil pribadi akan terjadi di Tol Trans Jawa, angkanya diprediksi akan mencapai 7,95 juta.
Sementara itu, hari keberangkatan sepeda motor terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 1,08 juta, sedangkan hari kepulangan sepeda motor terbanyak jatuh pada H+5 sebesar 2,3 juta. Potensi kepadatan sepeda motor akan terjadi di jalan arteri atau alternatif, di mana angkanya diprediksi mencapai 4,41 juta.
Selanjutnya: Lebaran Bakal Dongkrak Pertumbuhan Transaksi Uang Elektronik, Ini Proyeksinya
Menarik Dibaca: Halodoc: 5 Layanan Kesehatan Paling Dicari Selama Ramadan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News