kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

KUR Khusus Peternakan Dinilai Lebih Ideal Gunakan APBN


Rabu, 16 Juli 2025 / 20:30 WIB
KUR Khusus Peternakan Dinilai Lebih Ideal Gunakan APBN
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan, Agung Suganda. Kementerian Pertanian tengah mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk sektor peternakan.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Pertanian tengah mendorong Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk peternakan. Namun, sumber dana pinjaman dinilai lebih tepat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda mengaku saat ini sedang menghimpun dukungan untuk mendorong KUR khusus peternakan. Ini dilakukannya untuk memulihkan populasi sapi di Indonesia. 

“Kita ingin sama-sama mendorong KUR khusus bukan hanya untuk tebu, tetapi juga untuk sapi,” kata Agung saat ditemui Kontan di Probolinggo, Selasa (15/7). 

Terkait itu, Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahardiansah menilai KUR khusus untuk peternakan memang penting, sebagaimana peternakan selama ini menjadi pendukung swasembada pangan. 

Baca Juga: Akan Ada KUR Khusus Peternakan, Peternak Minta Dibedakan dari KUR Reguler

“Perhatian pemerintah melalui KUR ini memberi semangat bagi peternak lokal untuk berkembang, ada rasa terlindungi oleh kebijakan negara,” ujar Trubus kepada Kontan, Rabu (16/7). 

Lebih lanjut, Trubus menyebut KUR khusus ini akan lebih baik jika menggunakan APBN selayaknya bantuan sosial. Salah satu tujuannya adalah agar penentuan suku bunga kredit nantinya lebih mudah disesuaikan dengan kemampuan peternak. 

Selain itu, jika skemanya dibuat mirip dengan bantuan sosial, skemanya jadi lebih mudah. Dus, pemanfaatannya bakal lebih maksimal oleh peternak. “Ini kan arahnya pemberdayaan kepada peternak. Harus mudah diakses,” tegasnya.

Kalaupun tetap menggunakan skema perbankan seperti KUR reguler seperti sekarang, Trubus bilang penting bagi pemerintah untuk mengatur kebijakan bunga dan perlindungan yang tepat bagi peternak. 

Baca Juga: Kementan Dorong KUR Khusus Peternakan, Target Plafon Rp 450 Miliar

Pasalnya, Trubus menilai pemanfaatan yang maksimal dari KUR khusus peternakan ini dapat memajukan kesejahteraan peternak dan pada gilirannya dapat membuka lapangan kerja. Apalagi, dengan rencana impor besar-besaran ternak sapi untuk swasembada pangan, sektor peternakan bakal tumbuh makin luas. 

Lebih lanjut, ia menekankan penyaluran KUR khusus ini nantinya perlu dipastikan tepat sasaran. Dalam artian, penerima harus sudah siap baik dari segi infrastruktur peternakan, sumber daya manusia, hingga sasaran pasar. 

“Jadi tinggal mengembangkan saja, bukan pemula,” pungkasnya.

Selanjutnya: Tarif 19% AS Kabar Baik untuk Sektor Perikanan, Tapi Buyer Masih Wait and See

Menarik Dibaca: 5 Aroma Parfum yang Cocok Dipakai Siang Hari, Segarnya Bikin Semangat!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×