Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – PROBOLINGGO. Peternak menyambut baik rencana Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong upaya pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) khusus untuk peternakan.
Dalam sejumlah kesempatan, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda menyebut akan mendorong KUR khusus peternakan demi mendorong pemulihan populasi sapi di Indonesia.
“Para peternak sapi, khususnya sapi perah, bisa mengakses KUR khusus peternakan ini agar populasi sapi kembali pulih setelah berkurang banyak akibat pandemi PMK (penyakit mulut dan kaki) sebelumnya,” ujar Agung saat ditemui Kontan di Probolinggo, Selasa (15/7).
Agung menilai pemulihan populasi sapi ini penting demi mendukung berbagai program pemerintah, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan memiliki kebutuhan besar dari susu sapi.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Terbitkan Aturan KUR Perumahan Bulan Ini
Menanggapi wacana ini, Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) Agus Warsito berharap KUR khusus peternakan ini dapat segera direalisasikan.
“APSPI menyambut dengan sangat baik usulan ini, sudah ditunggu-tunggu para peternak,” kata Agus kepada Kontan, Rabu (16/7).
Agus menjelaskan, saat ini KUR telah menjadi tumpuan bagi peternakan rakyat dalam meningkatkan skala usaha. Peternak rakyat umumnya memanfaatkan KUR untuk melakukan pembelian ternak-ternak baru yang tentunya tak murah.
Sayangnya, Agus bilang saat ini KUR hanya memungkinkan diakses oleh peternak skala menengah ke besar. Pasalnya, peternak kecil yang skala peliharaannya hanya 2 hingga 3 ekor masih merasa terbebani dengan bunga 6% yang ditetapkan.
Baca Juga: KUR Khusus Bank Negara Untuk Koperasi Merah Putih
“Apalagi dengan tenor pendek dan tidak adanya grace period,” tambah Agus.
Untuk usulan KUR khusus peternakan ini, Agus berharap tenor pinjaman dapat lebih panjang, setidaknya hingga 7 tahun. Selain itu, ia juga berharap ada grace period sampai dengan 12 bulan. “Sebab dara bunting yang dibeli peternak butuh waktu 9 bulan sebelum memproduksi susu segar,” katanya.
Soal plafon pinjaman, Agus berharap angkanya bisa mencapai Rp 1 miliar untuk tiap peternak, dengan rate bunga maksimal di level 3% per tahun.
Bukan tanpa alasan Agus mengharapkan hal ini. “Tenor, skema, dan rate bunga yang menarik bakal otomatis mendorong peternak untuk memanfaatkan KUR khusus ini,” pungkasnya.
Selanjutnya: Modalku Pertahankan TWP90 di Kisaran 1% hingga Juni 2025
Menarik Dibaca: Tarif Impor AS Turun, Prasasti Menilai RI Fokus Jaga Fondasi Ekonomi Lewat Investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News