Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) khusus petani tebu menjadi 3% dari sebelumnya 6%. Rencana ini dilakukan dalam mendongkrak produksi gula di tanah air.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan keputusan ini telah disampaikan langsung dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Pangan pada Kamis (12/6).
"Pemerintah ingin mendorong swasembada gula, artinya kita bicara produksi. Salah satunya bantuan KUR dari 6% kita ajukan menjadi 3% khusus petani tebu,"kata Arief dalam keterangan resminya, Kamis (19/6).
Pemerintah akan mengembangkan lahan produksi tebu seluas 500 ribu hektar. Lahan inilah nantinya yang akan mendapatkan insentif subsidi bunga tiga persen untuk KUR khusus tebu.
Baca Juga: OJK: Industri Penjaminan Bisa Ambil Peluang dari Program KUR Rp 300 Triliun
"Mekanismenya pun dengan pembayaran setelah panen. Tentunya diharapkan kebijakan ini dapat mendukung petani tebu dalam negeri semangat mengaselerasi produknya," jelasnya.
Selain mengusulkan pemangkasan suku bunga KUR untuk petani tebu, pemerintah juga tengah merombak sejumlah aturan untuk mendorong swasembada gula.
Aturan itu yakni Peraturan Presiden (Perpres) No.40/2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel) dan Keputusan Presiden (Keppres) No.15/2024 tentang Satuan Tugas Percepatan Swasembada Gula dan Bioetanol di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah yakni memastikan pelaku industri gula, termasuk penggilingan, distributor, dan pabrik gula, untuk menyerap hasil panen petani tebu sesuai Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat produsen yang telah ditetapkan, melalui Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 12 Tahun 2024, yaitu Rp 14.500 per kilogram (kg).
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA, I Gusti Ketut Astawa menjelaskan kondisi harga gula konsumsi di tingkat konsumen secara prinsip masih relatif bagus, sehingga mestinya tidak ada alasan harga gula di petani menjadi rendah.
"Pemerintah sudah menetapkan harga gula tingkat petani Rp 14.500 per kilogram, sehingga harga gula di tingkat produsen tidak terjadi penurunan atau stuck," katanya.
Pemerintah sepakat harga gula di tingkat petani dan pelelangan harus berjalan baik. Sehingga, pelaku industri tidak diperkenankan membeli gula petani di bawah Rp 14.500.
Kemudian, pemerintah menghumbau Pabrik Gula (PG) untuk segera melakukan penyerapan dan memulai pelelangan.
"Ini perlu jadi atensi kita. Kita harus kolaborasi dalam rangka mewujudkan swasembada gula. Jadi tujuan kita menyamankan petani, tengah-tengah sampai konsumen. Nanti otomatis swasembada dapat tercapai," lanjutnya.
Data Panel Harga Pangan NFA menunjukkan bahwa rata-rata harga gula konsumsi di tingkat petani/pabrik per 17 Juni 2025 masih berada di level yang cukup baik, yakni Rp 15.125 per kg atau 4,31 persen di atas HAP. Kendati begitu, harga ini mengalami sedikit penurunan sebesar 2,27% dibandingkan rerata sebulan sebelumnya yang mencapai Rp 15.477 per kg.
Fluktuasi harga ini tak lepas dari pergerakan produksi GKP dalam negeri yang mulai meningkat. Berdasarkan Proyeksi Neraca Gula Konsumsi Januari-Desember 2025 update per 31 Mei 2025, produksi GKP diperkirakan melonjak tajam dari 38,5 ribu ton pada Mei menjadi 525,3 ribu ton pada Juni. Ini naik hingga 1.264 persen atau 13 kali lipat.
Terkait dugaan distribusi yang tidak wajar atau penyaluran gula rafinasi ke pasar gula konsumsi, NFA menegaskan telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Polri. Praktik tak wajar tersebut memerlukan kerja sama semua pihak untuk penegakan hukumnya.
"Terhadap dugaan praktik yang tak wajar terkait gula di pasaran, tentu pemerintah menggandeng Satgas Pangan Polri. Di sini ada Brigjen Pol Helfi. Beliau sangat concern untuk melakukan penindakan-penindakan tatkala ada distribusi yang salah. Dugaan rembesan gula rafinasi agar dilaporkan kepada Satgas Pangan," ucap Ketut.
Baca Juga: Bapanas: Harga Bawang Putih di Indonesia Timur Melejit Capai Rp 54.229/kg
Selanjutnya: Militer Israel Bunuh Dua Komandan Senior Hizbullah di Lebanon Selatan
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Dua Mingguan 19 Juni-2 Juli 2025, Kinder Creamy Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News