Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Menurutnya, dengan gagalnya Partai Hanura lolos ke DPR, maka ini membuktikan keyakinan mayoritas kader Hanura di bawah bahwa, kepemimpinan OSO tidak banyak bisa diharapkan.
Baca Juga: Ditunjuk jadi Wantimpres, Wiranto diharapkan segera mundur dari Hanura
Sebagai kader yang dari awal berjuang dan simpatisan Partai Hanura, pihaknya menuntut Oesman Sapta Odang bertanggung jawab atas keterpurukan Partai Hanura pada Pemilu 2019.
"Karena Hanura nggak lolos PT, Ketumnya harusnya mundur dong dari jabatannya. Itu juga kan isi dari fakta integritas, janji akan menambah kader Hanura di DPR tapi perolehan suara Hanura malah makin terpuruk," kesal Anggie.
Anggie berjanji, bersama pendiri, kader dan simpatisan Partai Hanura, bakal terus berjuang melakukan upaya penyelamatan partai ke depan.
Sekadar info, Partai Hanura mengalami perpecahan di tingkat internal. Dua kubu berbeda saling memecat pentolan kubu lainnya.
Kubu Ketua Umum Oesman Sapta Odang, memecat Sekretaris Jenderal Sarifuddin Suding. Posisinya digantikan Herry Lontung Siregar.
Sementara kubu Sudding lebih dulu memecat OSO sebagai Ketua Umum Hanura. Selanjutnya ditunjuk Marsekal Madya (Purn) Daryatmo sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum.
Baca Juga: Hanya Oso yang berani tolak jabatan wantimpres, ada apa?
Perpecahan tersebut makin terlihat ketika ada dua pertemuan yang diselenggarakan di dua tempat berbeda oleh dua kubu tersebut, Senin (15/1/2019).
Kubu Sudding menggelar pertemuan di Hotel Ambhara di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Selain Sudding, kubu ini diklaim turut dihadiri oleh dua senior sekaligus pendiri Hanura, Subagyo HS dan Chaeruddin ismail.
Sementara kubu OSO menggelar pertemuan di wilayah Jakarta Selatan juga, yakni di Hotel Manhattan di bilangan Kuningan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News