kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keterlibatan petani lokal jadi kunci keberhasilan food estate


Jumat, 08 Januari 2021 / 05:50 WIB
Keterlibatan petani lokal jadi kunci keberhasilan food estate


Reporter: Fahriyadi | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Oktober tahun lalu, pemerintah telah membangun proyek lumbung pangan nasional alias food estate, yakni di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara.

Namun, food estate ini diprediksi tak akan efektif bila pola pikir pemerintah adalah menggandeng korporasi besar sebagai pihak yang dominan dalam proyek food estate ini.

Pengamat Pertanian dari Universitas Santo Thomas Medan, Sumatera Utara Posman Sibuea meminta kepada pemerintah untuk menjadi korporasi petani atau kelompok petani menjadi pemain utama dalam pengembangan food estate.

“Petani lokal jangan hanya jadi penonton saja, ini bisa berdampak buruk bagi pengembangan food estate ini bila petani setempat tak dilibatkan,” ujar Posman kepada kontan.co,id, Rabu (7/1).

Menurut Posman, food estate bukanlah barang baru di negeri ini karena pernah dilakukan sejak zaman orde baru lewat pembukaan satu juta hektar lahan gambut yang tak ada hasilnya bagi petani dan malah menguntungkan korporasi besar.

“Pemerintah jangan cloning pola ini pada pengembangan food estate ke depan bila tak ingin gagal lagi,”tambah Posman.

Posman mengaku bukan menolak kehadiran investor dan korporasi besar ke proyek pertanian ini, namun mendorong agar adanya sinergi dengan petani setempat. Sinergi ini penting dalam tatanan manajerial dan operasional di lapangan.

Posman mengingatkan kepada pemerintah untuk serius menggarap food estate ini karena ke depan, Indoensia sulit mengandalkan Thailand dan Vietnam bila kekurangan beras atau komoditas pangan strategis lainnya.

“Thailand dan Vietnam kini mulai memprioritaskan pasokan dalam negeri mereka di tengah situasi pandemic yang tak jelas akhirnya,” kata dia.

Sekedar informasi, sejak Oktober lalu pemerintah sudah meresmikan dua lokasi food estate di Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara, dengan luas lahan masing-masing 30.000 hektar.

Selain padi, komoditas pangan lain seperti bawang merah, bawang putih dan kentang juga akan ditanam di program tersebut.

Belakangan, muncul juga usulan dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membangun food estate ini di setiap provinsi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×