Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kepala Bappenas/Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana menaksir pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7 persen, jika pemerintah bisa menyusun kebijakan dalam RPJMN 2014-2019 dengan mengoptimalkan bonus demografi.
Sebagaimana diketahui, Indonesia sudah mulai mendapatkan bonus demografi sejak 2012, di mana rasio ketergantungan sudah di bawah 50 persen. Dengan kata lain, jumlah angkatan kerja yang terus bertambah akan baik bagi perekonomian.
"Apalagi dengan bonus demografi itu, bisa menaikkan 10-15 persen ke pertumbuhan ekonomi. Jadi bayangkan kalau rata-rata pertumbuhan ekonomi kita 6 persen ditambah 10 persennya, ya plus minus bisa jadi 7 persen, sederhananya," terang Armida, di Jakarta, Jumat (7/2/2014).
Dibandingkan dengan Eropa, kata Armida, kondisi ini lebih baik. Di sana, tidak ada bonus demografi. Namun, yang jelas, syarat untuk pertumbuhan ekonomi dengan adanya bonus demografi ini adalah investasi.
Di sisi lain, transformasi ekonomi memerlukan empat kunci utama, yakni keunggulan kompetitif, sumber daya alam bernilai tambah, sumber daya manusia berkualitas, serta penguasaan iptek dan inovasi.
"Kami berpandangan ini yang harus dikembangkan secara sistematis, utamanya iptek dan inovasi. Contohnya bagaimana iptek dan inovasi bisa mendukung prioritas nasional, misal ketahanan pangan. Iptek dan inovasinya apa? Misalnya bibit tahan banjir atau kering. Karena tantangan ke depan itu terkait dengan climate change," jelas Armida. (Estu Suryowati)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News