kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan harga minyak dunia diproyeksi bisa menyulut inflasi dalam negeri


Kamis, 21 Oktober 2021 / 10:22 WIB
Kenaikan harga minyak dunia diproyeksi bisa menyulut inflasi dalam negeri
ILUSTRASI. Kenaikan harga minyak dunia diproyeksi bisa menyulut inflasi dalam negeri


Reporter: Bidara Pink, Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

Meski belanja juga bertambah, APBN akan mendapat surplus Rp 0,6 triliun hingga Rp 0,8 triliun dari kenaikan harga minyak tersebut.

Opsi kebijakan

Menurut Head of Industry and Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani, dengan harga minyak yang makin melambung di atas US$ 80 per barel, pemerintah memiliki dua pilihan.

Pertama, menambah subsidi untuk mempertahankan harga solar. Kedua, menaikkan harga solar dengan jumlah subsidi tetap Rp 1.000 per liter. Bila pemerintah memilih menaikkan harga solar, maka tiap kenaikan solar Rp 500, maka inflasi bisa meningkat 0,02%.

Namun, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, dengan pertimbangan potensi lonjakan inflasi dari kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sejalan dengan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), pemerintah belum akan menaikkan harga BBM.

Baca Juga: Harga CPO diprediksi bakal tetap tinggi, saham emiten CPO bisa jadi pilihan investasi

"Sebab second round yang timbul dari kenaikan harga BBM akan berdampak pada komoditas lainnya, sehingga akan menekan daya beli masyarakat," kata Josua.

Kepala Ekonom BCA David Sumual malah melihat, Indonesia menikmati kenaikan harga energi, khususnya dari sisi ekspor. Tapi ia mengingatkan risiko dari kenaikan harga BBM ini di 2022 karena kenaikan harga minyak mulai tertransmisi ke biaya transportasi, seperti biaya angkut dan biaya kontainer, sehingga bisa memengaruhi peningkatan harga pangan.

"Apalagi, harga pangan ini memiliki bobot yang besar terhadap inflasi nasional. Jadi, tahun depan harus diwaspadai itu," tandas David.

Karena itulah, David menyarankan Indonesia untuk mengantisipasi dengan memastikan pasokan dalam negeri terjaga, terutama bahan makanan. Sehingga, tingkat inflasi pun tetap aman.

Selanjutnya: Perkuat industri hilir dalam negeri, pemerintah kelak bakal larang ekspor CPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×