kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemhub mengusulkan pagu indikatif 2020 sebesar Rp 41,75 triliun


Rabu, 12 Juni 2019 / 20:08 WIB
Kemhub mengusulkan pagu indikatif 2020 sebesar Rp 41,75 triliun


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) menyampaikan besaran pagu indikatif untuk tahun 2020 sebesar Rp 41,75 triliun kepada komisi V DPR. Jumlah pagu indikatif ini lebih rendah dari pagu kebutuhan yang ditetapkan pada Maret lalu yang sebesar Rp 87,84 triliun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, dengan dana terbatas yang dialokasikan, pihaknya akan fokus pada program-program prioritas. "Kita pasti melakukan kegiatan yang berkaitan dengan angkutan massal, sehingga ada intensifikasi untuk perbaikan terminal, untuk pembelian bus-bus atau kerja sama bus, rolling stock dan sebagainya," tutur Budi, Rabu (12/6).

Dalam rancangan pagu indikatif tahun depan, Kemhub mengalokasikan Rp 699,3 miliar untuk sekretariat jenderal, Rp 114,6 miliar untuk inspekrorat jenderal, Rp 4,75 triliun untuk Ditjen Perhubungan Darat, Rp 10,84 triliun untuk Ditjen Perhubungan Laut, Rp 7,99 triliun untuk Ditjen Perhubungan Udara dan Rp 12,6 triliun untuk Ditjen Perkeretaapian. 

Sementara Rp 206,64 miliar dianggarkan untuk Badan Litbang, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP)sebesar Rp 3,92 triliun dan untuk Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) sebesar Rp 606,58 miliar.

Adapun, Budi melanjutkan, sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah di tahun mendatang, Kemhub diminta untuk fokus pada peningkatan konektivitas dan pemerataan dan juga membantu meningkatkan nilai tambah ekonomi dan kesempatan kerja.

Untuk prioritas nasional yakni infrastruktur dan pemerataan wilayah Kemhub akan melakukan aksesibilitas daerah tertinggal, meningkatkan keamanan dan keselamatan transportasi, melakukan konektivitas transportasi darat, melakukan konektivitas transportasi udara dan melakukan konektivitas transportasi perkeretaapian.

Sementara, untuk meningkatkan nilai tambah sektor riil, industrialisasi dan kesempatan kerja, Kemhub akan melakukan peningkatan sarana dan prasaran pendidikan dan pelatihan vokasi, melakukan peningkatan kompetensi keselamatan transportasi serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan vokasi.

Bahkan, Kemhub pun melakukan berbagai program baru. "Kemhub berusaha meningkatkan kinerja dengan merencanakan program kegiatan baru yang tidak dilakukan sebelumnya," kata Budi.

Berbagai program baru tersebut seperti subsidi angkutan perkotaan dengan skema pembelian layanan (Buy the service), revitalisasi terminal tipe A di Pantura Jawa, pembangunan jalur khusus BRT dan fasilitas integrasinya, pembangunan kapal patroli multipurpose, pengadaan peralatan bongkar muat di pelabuhan, pembangunan jalur kereta api menuju ke bandara baru dan pelabuhan, peningkatan jalur kereta api menuju kawasan wisata dan lainnya.

Lebih lanjut Budi menerangkan, selain fokus pada angkutan massal dan meningkatkan investasi dan mendorong ekspor. Pihaknya juga akan memberikan dukungan konektivitas ke daerah wisata.

"Beberapa anggaran kita alokasikan ke tempat tujuan wisata, harapannya konektivitas bisa memberikan kebaikan ke tempat wisata juga mendorong turis untuk datang ke tempat tujuan itu," kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×