Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia dalam rangka mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto.
Airlangga mengatakan Prabowo akan melakukan serangkaian pertemuan dengan Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa, dan Raja Belgia Phillipe. Agenda yang dibahas yakni terkait dengan Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IEU-CEPA).
"Ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian,” katanya dalam konferensi pers secara daring, Minggu (13/7).
Lebih jauh, Pemerintah Indonesia dan Komisi Uni Eropa secara intensif terus melakukan pembahasan bersama untuk mengakselerasi penyelesaian IEU-CEPA.
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Tarif 32% AS untuk Indonesia Ditunda
Kesepakatan ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan kepastian hukum, serta menyediakan platform strategis untuk memperdalam dialog dan kerja sama di berbagai isu ekonomi penting yang relevan saat ini.
Airlangga mengakui bahwa perdagangan global saat ini masih dihadapkan dengan ketidakpastian. Namun, kedua belah pihak kembali menegaskan komitmen untuk membangun dan meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi yang berbasis aturan dan saling menghormati.
Pihaknyaa juga meyakini kesepakatan melalui IEU-CEPA ini akan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan perdagangan dan investasi bilateral yang saling menguntungkan.
Indonesia dan Uni Eropa juga menyadari pentingnya percepatan implementasi perjanjian IEU-CEPA, mengingat urgensi untuk menciptakan stabilitas dan memperluas akses pasar serta memperkuat hubungan ekonomi yang saling menguntungkan dan membangun kemitraan strategis yang dapat diandalkan.
Menurutnya, proses perundingan CEPA saat ini telah mencapai finalisasi isu-isu teknis, fine-tunning, dan menyusun kerangka waktu yang lebih detail untuk mencapai tahap ratifikasi IEU-CEPA.
"Situasi global dan geopolitik semuanya berubah. Dan juga termasuk Indonesia menjadi mitra strategis untuk Eropa. Karena kita dilihat juga dalam proses masuk menjadi OECD, sehingga kita dianggap sudah mulai menjadi like-minded countries," tutur Airlangga.
Lebih lanjut Airlangga menegaskan kesepakatan IEU CEPA akan menguntungkan kedua belah pihak. Sementara itu, hubungan dagang Indonesia-Uni Eropa terus menunjukkan perkembangan signifikan dengan nilai perdagangan mencapai US$30,1 miliar pada 2024. Surplus perdagangan Indonesia terhadap Uni Eropa juga meningkat pesat, mencapai USD4,5 miliar pada 2024 atau naik dari USD2,5 miliar dari tahun sebelumnya.
"Dan mereka melihat di berbagai regional, ASEAN sangat kuat dan anchor-nya Indonesia. Sesudah Indonesia, di belakang antri nih, Malaysia ingin, Thailand ingin. Jadi Indonesia menjadi pelopor lah untuk bekerja sama dengan berbagai negara itu,” tutup Airlangga.
Baca Juga: Tensi Dagang Memanas! Trump Umumkan Tarif Impor 30% dari Meksiko dan Uni Eropa
Selanjutnya: Pertamina Drilling Tuntaskan Pengeboran 9 Sumur Lepas Pantai
Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News